20 April 2025 - 22:03 22:03
Search

Kenaikan Transaksi Digital Ikut Menekan Peredaran Uang Palsu

WartaPenaNews, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengumumkan terjadinya penurunan jumlah uang palsu temuan masyarakat sepanjang tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terjadi seiring dengan peningkatan transaksi digital dan kondisi pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, dibandingkan 2019, penemuan uang palsu pada tahun 2020 turun dengan rasio uang palsu adalah 5 lembar dari 1 juta lembar. Sementara 2019 ke tahun sebelumnya, rata-rata rasio yang ditemukan 9 lembar di setiap 1 juta lembar uang rupiah yang beredar.

Pada triwulan I 2021 rasio temuan uang palsu sangat rendah yakni dua lembar uang palsu dalam 1 juta lembar uang yang diedarkan. “Pada masa Covid-19, digitalisasi semakin tinggi dan ini berdampak terhadap penurunan uang palsu yang ditemukan di masyarakat,” ujar Marlison saat konferensi pers daring di Jakarta, Rabu (14/4/2021).

Marlison menjelaskan Bank Indonesia melalukan kegiatan preventif sebagai langkah untuk mengantisipasi maraknya peredaran uang palsu selama Lebaran 2021. Bank Indonesia, kata dia, terus melakukan peningkatan kualitas terhadap bahan dan unsur pengaman uang rupiah.

Kemudian, pencegahan yang paling penting adalah edukasi masyarakat dengan mengajak untuk menjaga rupiah dengan sikap cinta, bangga, dan paham rupiah.

“Salah satu unsur cinta adalah bagaimana masyarakat kita mengajak untuk mengenal merawat dan menjaga. Kita mengajak masyarakat untuk mengenali rupiah kita dengan 3 D yakni Dilihat Diraba Diterawang,” jelas Marlison. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait