20 April 2024 - 09:41 9:41

Kenali Gejalanya Dampak Fatal COVID-19 pada Otak

WartaPenaNews, Jakarta -  COVID-19 sangat berkaitan dengan gangguan pada paru-paru dan sistem pernapasan, menyebabkan kerusakan parah dan komplikasi kesehatan yang fatal pada organ. Tapi, banyak yang tak menyadari bahwa dampak COVID-19 juga cukup berat pada otak.

Ya, menurut ahli saraf terkemuka, sekitar 20-30 persen pasien COVID-19 di unit perawatan intensif memiliki beberapa bentuk keterlibatan otak. Para ahli mengungkapkan bahwa, selain dari empat kategori luas keterlibatan otak pada COVID-19, infeksi sekunder yang datang bersama COVID-19 juga menyebabkan keterlibatan otak secara langsung.

“Terlepas dari empat kelompok luas keterlibatan otak, kami juga mendapatkan neuropati seperti Sindrom Guillain-Barre ketika seseorang menjadi lumpuh. Ini juga semakin terlihat pada pasien dengan COVID-19,” ujar konsultan ahli saraf senior Continental Hospitals M. K. Singh, dikutip dari laman The Health Site.

Bagaimana COVID-19 memengaruhi otak?

Manifestasi otak pada COVID-19 secara luas dapat dikategorikan menjadi empat kelompok. Ada kategori vaskular di mana terjadi pembekuan pada sistem arteri atau sistem vena sehingga menyebabkan infark di otak atau perdarahan vena di otak.

Kategori kedua adalah infeksi virus corona langsung ke otak yang biasanya bermanifestasi sebagai “brain fog” atau ensefalopati dimana pasien menjadi terlalu mengantuk dan tidak dapat dibangunkan. Menurut para ahli, ini berlanjut bahkan setelah pulih dan bertahan beberapa minggu hingga beberapa bulan. Aspek ketiga keterlibatan otak dalam COVID-19 adalah karena respons hiper-inflamasi.

“Dalam kasus ini, kami mendapatkan banyak ensefalomielitis demielinasi akut. Itu bagian putih otak dan abu-abu membengkak dan menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada otak. Ini dapat mempengaruhi satu bagian otak atau dapat memengaruhi seluruh otak,” kata M. K. Singh.

Manifestasi neurologis terjadi pada 50% pasien rawat inap

Infeksi sekunder yang menyertai COVID-19 juga menyebabkan keterlibatan otak secara langsung. Lendir menyebar dari hidung ke otak atau dari telinga ke otak dan terkadang melalui pembuluh darah, untuk mencapai otak dan menyebabkan banyak kerusakan otak.

Infeksi sekunder otak lainnya juga semakin meningkat mengingat COVID-19 yang menyebabkan penekanan kekebalan serta penekanan kekebalan yang diinduksi obat. Menurut para ahli, manifestasi neurologis terjadi pada sekitar setengah dari pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03