28 April 2024 - 00:31 0:31

Kenangan Xanana Gusmao Saat BJ Habibie Putuskan Referendum Timor Leste

WartaPenaNews, Jakarta - Timor Leste berpisah dari Indonesia pada 1999. Kemerdaan daerah yang dahulunya bernama Timor Timur itu dicapai berdasar referendum yang ditetapkan BJ Habibie waktu memegang jadi Presiden ke-3 RI.

Presiden pertama sekaligus juga tokoh kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao, bercerita pengalaman dianya di saat-saat mendekati referendum Timor Leste pada 1999. Waktu itu, Xanana masih jadi tahanan politik di masa Presiden Soeharto, yang dipenjara di Cipinang semenjak 1992 sampai pada akhirnya dibebaskan pada 1999 di waktu Presiden BJ Habibie.

“Tahun 1999 saya ‘warga negara’ Cipinang… Waktu beliau (Habibie) katakan kasih pada rakyat Timor Leste hak untuk pilih (referendum). Ingin pecah itu, saya ingin pecah. saya teriak, itu ‘security-security’ di penjara lihat, ‘Ada apa? Ada apakah? ‘ saya sakit di sini,” tutur Xanana sekalian menunjuk dadanya.

Kegembiraannya yang membuncah sebab dengar berita itu membuat dada Xanana berasa sesak karena perjuangannya semenjak tahun 1980-an minta referendum buat rakyat Timor Leste untuk memastikan nasib sendiri pada akhirnya terwujud.

“Sebab tahun 1983 saya telah kasih peace rencana, tetapi 16 tahun selanjutnya, 1999 baru dapat berlangsung serta Pak Habibie ialah seseorang aktor penentu disana,” kata Xanana seperti diambil dari Di antara, Minggu (15/9/2019).

Kemudian, Xanana juga dibebaskan BJ Habibie, selanjutnya referendum dikerjakan pada 30 Agustus 1999 dengan hasil sebagian besar suara rakyat Timor Leste pilih berpisah dari Republik Indonesia.

Pesan Habibie untuk Xanana

Xanana kembali kenang pesan almarhum BJ Habibie buat pembangunan Timor Leste sesudah daerah itu berpisah dari Indonesia.

“saya terharu sekali dengan pertimbangan kakak saya. Beliau katakan, ‘Xanana, menurut saya kalian harus memerhatikan pendidikan serta di jaman saat ini lebih fokus pada tehnologi serta sains,'” kata Xanana menirukan perkataan Habibie selesai melayat ke rumah tinggalnya di Patra Kuningan, Jakarta, Sabtu malam.

Selalu untuk mengingat pesan itu serta layanan Habibie buat Timor Leste, Xanana menyebutkan jika ada lambang sains serta tehnologi yang diciptakan di satu diantara sisi Jembatan Habibie di Kota Dili.

“Pada Jembatan Habibie di Dili, disana ada satu lambang tehnologi untuk memberi tahu jika Habibie ialah seseorang yang demokratis serta Bapak Tehnologi,” katanya.

Tidak cuma untuk tokoh yang berjasa buat Timor Leste, buat Xanana pribadi, Habibie ialah seseorang kawan lama yang kepergiannya pada Rabu 11 September tinggalkan duka dalam.

“saya tidak lupakan pertemuan kami paling akhir, sebab saya merasakan dapat bahasa Arab, Habibie berarti menyukai serta di cintai,” tutur Xanana. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03