1 May 2024 - 04:22 4:22

Kenapa Wiranto Jadi Sasaran Teroris?

WartaPenaNews, Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto terserang dan ditusuk pada sisi perutnya saat mengunjungi peresmian gedung baru Mathla’ul Anwar di Menes, Pandenglang, Banten sekitar waktu 11.55 WIB, Kamis, 10 Oktober 2019. Pemeran penusukan dan penyerbuan, Syahril Alamsyah alias Abu Bara dan Fitri Andriana merupakan pasangan suami istri anggota Jamaah Ansharud Daulah atau JAD.

Menurut pengamat teroris Al Chaidar, penyerbuan itu terjadi karena akumulasi kedengkian yang sangatlah kuat dari kelompok teroris pada Wiranto. Karena Menkopolhukam dianggap orang yang paling memikul tanggung jawab pada kriminalisasi, perkara revolusi sampai keonaran di Wamena, Papua.

“Jadi banyak hal yang bikin ia menjadi perhatian. Ini dipersepsikan oleh mereka (pelaku) sebagai kerugian untuk umat Islam,” katanya.

Kedengkian pada Wiranto makin bertambah, katanya, karena sejumlah penyataan yang dikeluarkannya dinilai tambah memperkeruh kondisi. Menurut dia, petinggi publik mestinya tak butuh memberikan jawaban atas semua masalah dan sebisa mungkin memberikan jawaban yang menyejukan publik.

“Jadi harusnya ia memberikan jawaban-jawaban kalau oke akan kita tanggapi, akan kita urus, akan kita apa. Jadi jangan pendekatan-pendekatan kekuasaan kalau petinggi itu butuh disadari kekuasaannya,” ujarnya.

Serta jika disaksikan dari langkah yang digunakan pelaku saat menyerang Wiranto, Al Chaidar meyakini kalau mereka memang kelompok JAD. Golongan JAD ini memiliki afiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan mengatakan kalau kedua pelaku merupakan JAD jaringan Bekasi. Syahril sebelumnya terdata dalam jaringan JAD Kediri, Jawa Timur. Setelah itu, ia pindah ke Bogor, Jawa Barat. Selesai bercerai dengan istri pertamanya, Syahril pindah ke Menes, Pandeglang, Banten.

Sedangkan polisi masih memahami apa striker Wiranto terkait dengan kelompok JAD Cirebon atau Sumatera. Hal demikian dikatakan Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Menurutnya, pelaku diduga terkena mengerti radikal ISIS. Orang yang terkena mengerti itu akan menyerang petinggi publik, terutama aparat kepolisian karena melakukan penegakan hukum pada mereka.

“Lantaran aparat kepolisian dan petinggi publik yang setiap saat melakukan penegakan hukum pada kelompok itu,” kata Dedi.

Serta buntut dari peristiwa ini, Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta perlindungan pada menteri-menterinya dinaikkan. Karena, penusukan pada Wiranto menandakan ada kekuatan ultimatum sama pada petinggi negara yang lain. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
30 April 2024 - 12:16
Pasokan Senjata Terlambat, Zelensky Tuduh Rusia Manfaatkan Kesempatan Serang Ukraina

WARTAPENANEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia memanfaatkan lambatnya pengiriman senjata dari Barat untuk melakukan serangan. Komentarnya muncul setelah AS menyetujui paket bantuan militer senilai USD61 miliar untuk Ukraina.

01
|
30 April 2024 - 11:12
Terlibat Perkelahian, Polisi Korsel Tangkap Satu Orang WNI

WARTAPENANEWS.COM – Kemlu RI mengatakan, polisi di Korea Selatan (Korsel) menahan satu orang yang terlibat perkelahian maut. Kejadian itu menewaskan seorang WNI. "Pihak Kepolisian setempat telah menahan 1 WNI terduga

02
|
30 April 2024 - 10:14
Peredaran 40 Kg Sabu dan 20 Ribu Ekstasi Berhasil Digagalkan

WARTAPENANEWS.COM –  Satresnarkoba Polrestabes Surabaya membongkar peredaran narkoba jenis sabu dan ekstasi. Total barang bukti yang diamankan adalah 40 kilogram (kg) sabu dan 26.019 butir pil ekstasi. Pengungkapan jaringan narkoba

03