WartaPenaNews, Jakarta -Â Type kodok yang seringkali dikatakan sebagai ‘Goliath’ ialah spesies katak terbesar di dunia. Ilmuwan belakangan ini menjelaskan, kodok itu ialah amfibi pertama Afrika yang bisa membuat ‘rumah’-nya sendiri.
Rumah yang dibuat oleh sang kodok ialah kolam kecil membuat perlindungan anak-anaknya, kata ilmuan dalam Journal of Alami History. Dalam membuatnya, katak itu perlu mengalihkan batu seberat 2 kg serta menariknya selama jalan.
Pekerjaan bangun rumah itu, yang sudah berjalan dari generasi ke generasi; dapat menolong meningkatkan kaki serta ukuran tubuh kodok menurut beberapa periset diambil dari Sciencealert.com, Sabtu (10/8/2019).
Katak Goliath cuma diketemukan di Kamerun serta Guinea Ekuatorial, panjangnya sampai 34 cm dengan berat sampai 3,3 kg.
Karena studi ini, katak raksasa itu sudah didapati lakukan usaha laur biasa untuk membuat kolam yang tawarkan perlindungan tambahan dari predator.
“Katak Goliath bukan sekedar besar, tapi penemuan kami tunjukkan jika mereka nampaknya orang-tua yang penuh perhatian,” kata satu diantara anggota team, Marvin Schäfer dari Museum Riwayat Alam Berlin.
Periset menerangkan bagaimana bentuk kolam yang sudah dibuat oleh amfibi itu.
“Kolam kecil yang mereka bikin di pinggir sungai … memberikan telur serta berudu tempat berlindung yang aman dari perairan yang kadang benar-benar deras, dan dari banyak pemangsa yang tinggal disana,” kata Marvin Schäfer.
“Kami fikir pekerjaan berat yang mereka kerjakan untuk menggali serta mengalihkan batu mungkin menerangkan kenapa gigantisme berevolusi pada katak ini.”
Team periset menelusuri pinggir Sungai Mpoula di Kamerun untuk cari bukti bersarang, temukan 22 tempat berkembang biak yang mungkin. Dalam tempat itu, batu serta material yang lain sudah ditumpuk demikian rupa serta kejadian itu tidak berlangsung dengan alami. Di 14 tempat, mereka temukan hampir 3.000 telur.
Rekaman inframerah, selang waktu situs mengutarakan katak Goliath lakukan pekerjaan perlindungan kolam, jaga satu diantara sarang pada predator.
Penggalian tambak sebetulnya tidak diamankan di camera, tapi beberapa ilmuwan berhipotesis jika katak memakai kaki mereka yang benar-benar kuat untuk mengalihkan batu ke tempatnya, berdasar ukuran yang sama dari spesies katak yang lain yang didapati menggali kolam. (mus)
