WartaPenaNews, Jakarta – Sebagai perusahaan yang mengedepankan keseteraan gender, Unilever Indonesia Tbk. meneguhkan komitmennya. Diwakili oleh Hemant Bakshi, Presiden Direktur Unilever Indonesia, Tbk. telah menandatangani dokumen CEO Statement untuk “Women Empowerment Principles (WEP) yang digagas oleh UN Global Compact dan UN Women.
Dukungan Penuh Buat PBB
Target “Kesetaraan Gender” di dalam Sustainable Development Goals 2030 yang dicanangkan PBB didukung Unilever Indonesia dengan bergabung bersama komunitas WEP.
Perusahaan telah berkomitmen pada level tertinggi dan siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, guna mendukung praktik bisnis yang memberdayakan perempuan.
Kesetaraan gender di tempat kerja, pasar, komunitas melalui penerapan 7 prinsip pemberdayaan perempuan yang meliputi
1. Kepemimpinan yang mendukung kesetaraan gender.
2. Memperlakukan pekerja perempuan dan laki-laki secara setara.
3. Menjamin kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan seluruh perempuan dan laki-laki.
4. Mendorong pendidikan, pelatihan dan pengembangan profesi untuk perempuan.
5. Melaksanakan pengembangan usaha, rantai pasokan dan praktik pemasaran yang mendukung kesetaraan gender.
Baca Juga: Pedagang Pasar Tradisional Masih Bandel Tak Bermasker saat PSBB DKI
6. Mempromosikan keseteraan melalui kegiatan komunitas dan edukasi.
7. Mengukur dan melaporkan secara terbuka tentang kemajuan yang telah dicapai perusahaan dalam mencapai kesetaraan gender.
Manfaat Lebih Bagi Pekerja Perempuan dan Komunitas Perempuan
Lebih lanjut, Hemant Bakshi menyatakan, “7 prinsip pemberdayaan perempuan sejalan dengan upaya yang telah dilakukan Unilever Indonesia secara internal dan eksternal. Selain, kami percaya bahwa suara perempuan Indonesia layak untuk didengar serta diperhitungkan, untuk menciptakan demokrasi yang berarti dan inklusif, “katanya.
Beragam upaya telah dilakukan Unilever Indonesia mewujudkan kesetaraan gender di tempat kerja, diantaranya menyediakan berbagai fasilitas dan program bagi perempuan seperti daycare, ruang laktasi dan cuti melahirkan 4 bulan. Bagi karyawan laki-laki diberikan 3 minggu untuk mendukung istrinya.
Di masyarakat, sejumlah program menarik telah dijalankan, diantaranya Program Saraswati. Program pemberdayaan petani perempuan Bango yang telah menjangkau 3.250 perempuan sejak tahun 2006. (bud)