WartaPenaNews, Jakarta – Warga di kompleks perumahan di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, terpaksa dikarantina tanpa boleh keluar masuk setelah ada delapan warga yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease atau COVID-19.
Ke delapan orang tersebut terkonfirmasi positif setelah menjalani rapid test lalu dipastikan dengan swab test. Semuanya berkaitan dengan klaster penyebaran COVID-19 dari seminar GBI Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Sekretaris Dinad Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini, mengungkapkan sebelumnya seorang warga di kompleks tersebut meninggal dunia dengan kategori positif COVID-19.
“Betul kompleks Sekolah Musik di Cipageran dikarantina, karena penularannya lebih masif, sampai 8 orang positif. Sumbernya masih berkaitan dengan klaster GBI Lembang,” kata Chanifah, Sabtu (16/5/2020).
Hingga saat ini, penularan COVID-19 masih terjadi, setelah beberapa hari yang lalu dua orang warga lainnya dipastikan positif terpapar virus tersebut.
“Ada yang baru ketemu lagi kasusnya, 2 orang positif. Jadi ini terus merembet penularannya. Kalau tidak kita karantina, mungkin penyebarannya bisa lebih meluas lagi,” terangnya.
Hingga saat ini kompleks tersebut sudah dikarantina selama satu bulan. Namun dari semua pasien positif tersebut belum ada yang menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.
“Dari 8 orang itu belum ada yang sembuh satupun. Mereka semua terkonfirmasi tanpa gejala. Kemarin sudah ada pendekatan khusus dengan terapi, kalau ada hasilnya kita follow up. Kalau belum ada perkembangan nanti di pindah ke BPSDM,” katanya.
Sementara itu, Lurah Cipageran, Agus Irwan, mengatakan pengawasan kompleks yang dikarantina itu dilakukan langsung oleh Dinas Kesehatan dibantu puskesmas setempat.
“Komunikasinya langsung dengan Dinkes. Kalau ke wilayah hanya memastikan aman dan tidak ada akses keluar masuk. Semua dikarantina, tanpa terkecuali. Mungkin akan dibuka lagi kalau sudah dipastikan sembuh,” tuturnya. (ndi)
