3 May 2024 - 14:26 14:26

Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Nganjuk Ada yang Hamil Empat Bulan

WartaPenaNews, Nganjuk – Tim gabungan dari berbagai unsur melanjutkan pencarian terhadap korban hilang akibat tanah longsor di Kabupaten Nganjuk yang tercatat sampai saat ini masih terdapat 16 orang.

“Pagi ini terpantau cuaca cerah berawan dan tim melanjutkan pencarian dan semoga segera membuahkan hasil,” ujar Plt Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Yanuar Rachmadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin.

Tanah longsor di Kabupaten Nganjuk dipicu hujan dengan Intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu (14/2) sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB hingga mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos pada pukul 18.00 WIB.

Dari 20 warga yang dinyatakan hilang, empat orang sudah ditemukan, yang masing-masing dua orang dalam keadaan selamat, tapi mengalami luka di kaki, sedangkan dua orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Ke-16 data untuk orang yang belum ditemukan yakni Pak Mur, Parmin, Sita, Putra, Yono, Umi, Dimas, Endra, Mbah Darimon, Muriyam, Sunar, Prastyo, Rama, Reihan, Yatemo dan Yatini.

Dari hasil koordinasi dengan pihak terkait, saat ini dibutuhkan logistik atau peralatan untuk keluarga mulai anak-anak hingga dewasa, serta alat berat (eksavator).

Sementara itu, pos pengungsian berada di halaman rumah dan joglo kediaman Kepala Desa Ngetos yang saat ini ditempati sebanyak 147 jiwa.

“Posko pengungsian di rumah Pak Kades di Dusun Selopuro RT 01 – RW 06, Desa Ngatos,” kata Yanuar.

BPBD Nganjuk, kata dia, telah melakukan upaya bersama TRC, relawan dan pemerintah melakukan pendataan di lokasi kejadian, mengevakuasi warga, menyediakan pos pengungsian dan penanganan korban luka.

Sudah Temukan Empat Korban

BPBD Jawa Timur menyatakan, pihaknya sudah menemukan empat dari 20 korban tanah longsor yang dilaporkan hilang di Kabupaten Nganjuk pada Minggu (14/2) malam.

“Dua orang yang sempat hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat, tapi mengalami luka di kaki. Dua orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Yanuar Rachmadi.

Dua korban longsor yang ditemukan dalam keadaan selamat sekarang dirawat di RSUD Nganjuk dan PKM Ngetos.

Korban longsor yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia bernama Khasanah (45) dan Sri Utami (31), yang sedang hamil empat bulan.

Hujan yang turun pada Minggu dari sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB menyebabkan tebing di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, longsor.

Menurut BPBD Jawa Timur, akibat bencana itu 20 orang dilaporkan hilang dan 14 orang terluka sehingga harus menjalani perawatan di Puskesmas Ngetos.

Setelah menemukan empat korban longsor yang dilaporkan hilang, petugas melanjutkan upaya untuk mencari 16 korban tanah longsor yang belum ditemukan.

BPBD Jawa Timur mengerahkan alat berat dan dua SRU Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan dari Pos Trenggalek dan Kantor Surabaya serta mengaktifkan radio komunikasi TRC BPBD guna mengatasi dampak tanah longsor di Desa Ngetos.

Selain itu, BPBD Nganjuk sudah mengaktifkan posko penanganan dampak longsor dan Dinas Sosial sudah membuka dapur umum untuk membantu warga yang terdampak tanah longsor. (wsa)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
3 May 2024 - 12:20
Ria Ricis Resmi Menjanda

WARTAPENANEWS.COM – YouTuber Ria Ricis resmi menyandang status janda setelah melewati sidang cerai selama 4 bulan. Pengadilan Agama Jakarta Selatan memutus cerai pernikahannya dengan Teuku Ryan, pada 2 Maret 2024.

01
|
3 May 2024 - 11:17
Desa di Aceh Singkil Diterjang Banjir Bandang

WARTAPENANEWS.COM –  Banjir bandang menerjang Desa Lae Bangun, Kecamatan Suro Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Sumber video yang beredar di media sosial Facebook dan grup Whatsapp, banjir bandang itu terjadi

02
|
3 May 2024 - 10:06
Suami Biadab, Aniaya Istri yang Sedang Hamil 4 Bulan hingga Dibacok Celurit

WARTAPENANEWS.COM – Perempuan muda di Kota Malang, Jawa Timur menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya. Aksi kekerasan ini dilakukan pelaku berinisial M. Romadoni (24), warga Jalan

03