22 April 2025 - 03:45 3:45
Search

Krisis Ekonomi di Sri Lanka Bisa Sebabkan Angka Kematian Tinggi

wartapenanews.com – Krisis Ekonomi di Sri Lanka telah menghantam sektor kesehatan pula. Petugas medis lantas memperingatkan, kekurangan obat dan pemadaman listrik berkepanjangan dapat menyebabkan angka kematian yang tak terbayangkan.

Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengungkap pada pekan lalu, negara itu menghadapi kekurangan 40 obat esensial. Sementara itu, stok 140 obat utama lainnya juga kian menipis.
Kemenkes Sri Lanka mengatakan, pihaknya bekerja sepanjang waktu demi mengatasi situasi tersebut. Juru bicara Kemenkes Sri Lanka, Saman Ratnayake menerangkan, mereka mencari bantuan pasokan dari pemerintah India dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Kami sudah memesan [pasokan]. Masalahnya, sekarang butuh waktu satu sampai dua bulan lagi untuk menerima barang yang dibutuhkan. Sampai saat itu, Anda harus bersabar dan membantu kami mengelola situasi,” jelas Ratnayake.

Sementara itu, pemerintah meminta pihak rumah sakit untuk melakukan penanganan sementara, termasuk dengan menunda prosedur yang tidak mengancam jiwa. Namun, para dokter menyebut langkah itu tidak masuk akal.

Asosiasi Medis Sri Lanka (SLMA) lalu menulis sebuah surat kepada presiden. Pihaknya menyatakan, situasi non-darurat dapat berubah menjadi masalah yang mengancam jiwa hanya dalam beberapa jam.

“Ini akan mengakibatkan jumlah kematian yang sangat besar, yang kemungkinan akan melebihi jumlah kematian gabungan dari COVID-19, tsunami, dan perang saudara,” papar SLMA dalam surat itu.

SLMA merujuk pada insiden tsunami Samudra Hindia tahun 2004 dan perang saudara 26 tahun di Sri Lanka. Sekitar 31.229 orang tewas akibat tsunami itu, sedangkan sekitar 100.000 orang tewas dalam perang saudara.

Para dokter lantas mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan konkret. Mereka menegaskan, situasi akan memburuk dalam waktu mendatang hingga akan merenggut nyawa.
“Semua rumah sakit Sri Lanka berada di ambang kehancuran. Situasi akan memburuk dalam dua pekan ke depan. Orang-orang akan mulai sekarat jika pemerintah tak segera mengambil tindakan,” kata sekretaris di Asosiasi Pejabat Medis Pemerintah, Senal Fernando, dikutip dari Al-Jazeera.

“Pemerintah tidak peduli. Mereka tidak memberi tahu orang-orang tentang apa pun,” tambahnya.

Pemerintah Sri Lanka juga terpaksa melakukan pemadaman listrik jangka panjang. Sebab, pihaknya tak mampu membayar pasokan impor penting, seperti bahan bakar.

Seorang dokter di rumah sakit pemerintah di Nuwar Eliya mengatakan, pemadaman listrik memaksa mereka merawat pasien di malam hari hanya dengan cahaya obor. Ia menambahkan, rumah sakitnya juga telah kehabisan antibiotik dan kain kasa.

“Rumah sakit saya melayani orang yang kurang mampu. Sebagian besar dari mereka mencari pengobatan untuk kecelakaan dan cedera terkait alkohol. Dalam beberapa minggu terakhir, saya telah membersihkan, mengoleskan dan menjahit luka puluhan orang tanpa listrik,” jelas dokter tersebut.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait