22 April 2025 - 17:02 17:02
Search

Laba PermataBank Terus Tumbuh di Semester I 2020

WartaPenaNews, Jakarta – PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) hari ini mengumumkan kinerja perusahaan Semester I 2020. Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19, Bank tetap membukukan pertumbuhan laba operasional sebelum pencadangan sebesar 24,2%. Kualitas aset PermataBank tetap terkendali, dengan posisi permodalan yang sangat kuat dan likuiditas terjaga dengan optimal. Penyaluran kredit dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan difokuskan pada nasabah yang sehat. Dengan dukungan Bangkok Bank Plc (“Bangkok Bank”) sebagai pemegang saham pengendali yang baru, PermataBank optimis akan membukukan pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan didukung dengan permodalan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan kondisi perekonomian di Indonesia paska pandemi.

Ridha D.M. Wirakusumah, Direktur Utama PermataBank mengatakan ”Di Semester I Tahun 2020 ini, kami bersyukur dapat tetap menjaga pertumbuhan laba operasional sebelum pencadangan, didukung dengan posisi likuiditas dan permodalan yang kuat. Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali yang baru sangat berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank Permata dalam jangka panjang, dengan sinergi bisnis yang menyeluruh baik di sektor UMKM maupun korporasi. Hal tersebut memberikan angin segar di tengah periode yang cukup berat bagi semua industri, tidak terkecuali perbankan baik di Indonesia maupun dunia.”

PermataBank mencatatkan Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan sebesar Rp1,7 triliun, tumbuh 24,2% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 12,1% yoy. Hal ini sejalan dengan pencapaian rasio marjin bunga (Net Income Margin atau NIM) menjadi 4,5% atau meningkat dari 4,2% di periode yang sama tahun lalu. Bank terus mengupayakan disiplin dalam manajemen biaya operasional, sehingga rasio efisiensi juga menunjukkan perbaikan dengan rasio Cost to Income Ratio (CIR) tercatat sebesar 58,7% terus membaik secara signifikan dibandingkan posisi tahun lalu sebesar 62,8%.

Sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi dampak COVID-19, di Semester I 2020 ini PermataBank telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset yang cukup signifikan sebesar Rp1,1 triliun dengan memperhitungkan potensi peningkatan kerugian kredit sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan perekonomian yang berdampak pada profil risiko portofolio kredit. Sebagai akibat dari penurunan tarif Pajak Penghasilan Badan (PPh) dari 25% menjadi 22% yang berlaku efektif di bulan Maret 2020, Bank juga mengakui tambahan beban pajak tangguhan yang berdampak pada penurunan laba setelah pajak.

Di tengah tantangan yang timbul sebagai dampak pandemi COVID-19 terhadap pertumbuhan kredit yang diberikan, Bank tetap memfokuskan penyaluran kredit bagi nasabah yang sehat. Penurunan kredit yang diberikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit yang dikontribusikan oleh perlambatan pertumbuhan perekonomian di Indonesia dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit. Selama kuartal II tahun 2020 sejalan dengan arahan regulator, Bank melaksanakan program restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah yang terdampak COVID-19. Sampai dengan akhir bulan Juni 2020, sekitar 15% dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi dimana sebagian besar telah diselesaikan.

Posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik dibuktikan dengan rasio likuiditas Loan-to-Deposit Ratio (LDR) optimum sebesar 80,7% di bulan Juni 2020 dan rasio CASA yang cukup kuat sebesar 52,1%. Pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 11% yoy menunjukkan bahwa PemataBank terus memainkan peranan penting dalam mendukung Nasabah untuk mengelola operasional bisnis serta kebutuhan likuiditasnya dengan baik. Dari sisi permodalan, rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) juga terjaga dengan kuat pada posisi Juni 2020 masing-masing sebesar 20,2% dan 21,3%, meningkat dibanding 18,4% dan 19,8% pada periode yang sama tahun lalu, jauh lebih tinggi dari ketentuan minimum modal yang berlaku.

Walaupun kemampuan keuangan debitur terpengaruh oleh dampak pandemi di semua industri, namun Non-Performing Loan (NPL) Bank dapat dikelola dengan baik di level yang aman. Rasio NPL gross tercatat sedikit meningkat ke level 3,7% dibandingkan dengan Juni 2019 yang sebesar 3,6% dengan NPL net yang terjaga pada level 1,8% dibandingkan posisi Juni 2019 sebesar 1,3%. Bank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.

Terus mendukung pemerintah dalam menghadapi dampak pandemi di Indonesia

Pada Semester I tahun 2020 ini, PermataBank terus melanjutkan fokusnya dalam mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi dampak dari pandemi COVID-19 di Indonesia, diantaranya dengan menjalankan stimulus yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui program Restrukturisasi dan Relaksasi dalam bentuk pembiayaan kredit secara selektif terhadap nasabah yang usahanya terdampak oleh COVID-19 di sektor-sektor ekonomi kritikal. Termasuk dipercaya menjadi salah satu bank swasta yang berpartisipasi dalam Program Penjaminan Kredit Modal Kerja bagi UMKM oleh Pemerintah.

PermataBank juga memperkuat layanan perbankan digital yang prima, dengan memposisikan PermataMobile X dan PermataNet sebagai jalur transaksi utama bagi nasabah dalam masa normal yang baru. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah transaksi digital selama tahun 2020 yang sedang berjalan. Terbukti dengan pencapaian transaksi menggunakan Application Programming Interface (API) banking yang meningkat signifikan sebesar 675% lebih tinggi dibanding volume transaksi sepanjang 2019. Selain itu kesadaran konsumen terhadap kemudahan layanan digital yang tersedia saat ini semakin meningkat dengan kenaikan pendaftar baru PermataMobile X sebesar 62,4% juga kenaikan jumlah transaksi sebesar 44,4% pada akhir Juni 2020 dibanding dengan pencapaian akhir 2019. PermataMobile X juga meraih rating tertinggi (4.6 / 5.0) diantara mobile banking apps di Indonesia berdasarkan Google Play di Juni 2020.

Sementara melalui ranah Corporate Social Responsibility (CSR), PermataBank menyelenggarakan #DenganHati Challenge, sebuah aksi donasi online serentak dari karyawan PermataBank yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang tengah berjuang melawan efek pandemi Corona. Dalam 8 jam aksi ini berhasil menggalang hampir Rp890 juta donasi online untuk 5 aksi kebaikan kepada 5 target penerima manfaat, serentak di 50 kota di Indonesia, membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19. Hasil sumbangan yang terkumpul didistribusikan langsung kepada para mitra penyalur bantuan, yaitu Aksi Cepat Tanggap (ACT), Thisable, Human Initiatives, dan Hoshizora Foundation. Bantuan disalurkan kepada lima profesi yang terdampak dan membutuhkan bantuan selama masa pandemi virus Corona yakni Tenaga Medis, Pengemudi Taksi & Ojek Online, Penyandang Disabilitas, Petugas Jenazah & Penggali Jenazah, serta Guru Honorer & Pelaku UKM.

“Kami selalu berusaha menjadi bank terbaik yang reliable bagi Nasabah, terutama dengan memperkuat implementasi digital pada produk konvensional maupun Unit Usaha Syariah sehingga dapat mempermudah dan mempercepat transaksi perbankan yang ada. Kami juga mengoptimalkan likuiditas dengan menghadirkan Funding Retention Program dan mendorong akuisisi dana dari market yang belum terjamah secara maksimal seperti para millenials, serta fokus untuk melindungi Nasabah baik individual dan bisnis. Semua itu tentunya didukung dengan penerapan prinsip prudential banking dalam risk management yang kuat.” tutup Ridha. (cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait