WartaPenaNews, Washington – Peristiwa pembunuhan terhadap warga kulit hitam oleh polisi di Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Terbaru, pemuda 18 tahun keturunan Afrika-Amerika tewas ditembak polisi di Washington, pada Rabu (2/9) waktu setempat.
Menurut polisi di sana, penembakan terpaksa dilakukan setelah pemuda tersebut memilih melarikan diri saat akan diperiksa. Aparat sebelumnya mendapat informasi bahwa pemuda malang tersebut menyimpan senjata di dalam mobilnya.
“Saat kami mendekati kendaraan itu, beberapa orang dari kendaraan keluar dan melarikan diri. Salah seorang dari kami kemudian melepaskan tembakan,” kata Kepala Polisi Washington, Peter Newsham, dikutip dari AFP, Kamis (3/9).
“Kami membawa pria dewasa itu ke rumah sakit dan dia dinyatakan meninggal dunia,” lanjutnya sedih.
Dari mobil pemuda tersebut, polisi menemukan dua senjata api yang diduga digunakan untuk melakukan kejahatan.
Insiden ini menambah panjang catatan penembakan polisi Amerika terhadap warga kulit hitam. Pada Senin (31/8) lalu, seorang pria kulit hitam bernama Dijon Kizzee (29) ditembak mati oleh polisi California.
Kizzee sedang mengendarai sepeda saat deputi Sheriff Los Angeles County mencoba menghentikannya terkait pelanggaran kendaraan.
Dia lalu berusaha kabur dari kejaran polisi dengan berlari. Dalam penangkapan, Kizzee sempat memukul wajah seorang deputi serta melempar pakaiannya.
“Para deputi melihat di dalam pakaian yang dia jatuhkan ada pistol hitam semi-otomatis, di mana terjadi penembakan oleh depati yang terlibat,” pejabat kepolisian Los Angeles, Brandon Dean, dikutip dari AFP, Selasa (1/9/2020).
Aksi penembakan terhadap warga afro-america marak terjadi menyusul protes anti-rasial serta kebrutalan polisi di seluruh Amerika yang berlangsung berbulan-bulan di sejumlah negara bagian.
Aksi demonstrasi tersebut dipicu kekerasan polisi Minneapolis yang menyebabkan pria kulit hitam, George Floyd, meninggal dunia pada Mei silam. (wsa)