Jakarta, WartaPenaNews – Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In Bound Indonesia (Asphurindo) berharap penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) tidak mengalami kerugian atas kebijakan pemerintah Arab Saudi menutup sementara ibadah umrah. Saudi resmi menutup semua rute penerbangan dari seluruh negara pada Kamis (27/2).
Ketua Umum Asphurindo Luqman Nyak Neh mengatakan, harapan itu mengemuka saat sejumlah asosiasi perjalanan haji dan umrah dan stakeholder lainnya menggelar rapat dengan Menteri Agama Fachrul Razi.
Pada pertemuan itu, kata Luqman, pemerintah melalui Kemenag meminta Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA) memperpanjang masa berlaku visa. Sementara untuk Kementerian Perhubungan menjadwalkan ulang penerbangan.
“Alhamdulillah ada poin-poin membuat kami itu nyaman di antaranya yang menjadi pertanyaan besar anggota adalah tentang masa berlaku visa,” kata Luqman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Ia juga menghimbau kepada para jamaan agar bersabar dan tidak panik dalam menghadapi persoalan ini. Keadaan ini, kata Luqman, semua ada hikmahnya bagi seluruh pihak yang terkait. Pemerintah dan seluruh asosiasi penyelenggara umroh haji sedang burupaya memikirkan bagaimana jalan keluar terbaik, dan berusaha tidak ada kerugian bagi jamaah.
Karena, sambung Luqman, jika visa tidak bisa diperpanjang maka yang rugi masyarakat akan menunaikan ibadah umrah. Luqman menyebutkan harga visa nilainya cukup mahal yaitu hampir US$165.
“Kalau misalnya ini batal sehingga membuat orang harus mengulang kembali membuat visa kembali ini cukup besar biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat,” katanya.
Untuk mengatasi masalah ini, sekarang sudah ada usaha dan disepakati saat rapat bahwa dari pihak pemerintah dalam ini Kementerian Luar Negeri akan koordinasi dengan KBSA agar visa ini masa berlakunya bisa diperpanjang atau mengajukan lagi visa kembali tanpa menambah biaya.
Dari pihak maskapai sepakat untuk tidak menambah biaya kalau misalnya harus di schedule jadi para Airline tadi mengamini bahwa bersama-sama untuk meringankan beban masyarakat. (rob)