24 April 2024 - 08:52 8:52

Launching BRI Micro & SME Index: BRI Optimistis UMKM Bangkit

WartaPenaNews, Jakarta –  PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis ke depan perekonomian akan semakin
membaik, utamanya dikarenakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sudah mulai
bangkit. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan kinerja BRI kuartal
III 2020 secara virtual di Jakarta (11/11).

Optimisme tersebut didasari oleh hasil Survei Aktivitas Bisnis UMKM-BRI pada Kuartal III-2020
yang mengindikasikan kegiatan usaha UMKM mulai menggeliat dan memiliki optimisme perbaikan
lebih tinggi di Kuartal IV-2020. Hasil survei menunjukkan BRI Micro & SME Index (BMSI) naik
dari 65,5 menjadi 84,2 di kuartal III-2020 dan diproyeksikan meningkat menjadi 109,3 untuk kuartal
IV-2020.

BMSI merupakan index yang menilai Pelaku UMKM atas aktivitasnya, terdiri dari Indeks Aktivitas
Bisnis (IAB) untuk melihat situasi sekarang dan Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB) yang
mengukur ekspektasi 3 bulan akan datang.

“Indeks ini kita launching pada hari ini untuk digunakan mengukur aktivitas bisnis UMKM dan kami
buat sebagai bentuk kepedulian BRI terhadap aktivitas UMKM Indonesia serta akan menjadi salah
satu leading indicator pertama di Indonesia yang mengukur aktivitas UMKM. Ke depan, BMSI akan
dipublikasikan secara rutin setiap kuartal sehingga dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan
bagi kebijakan publik,” urai Sunarso.

Menggeliatnya aktivitas UMKM tersebut berdampak positif terhadap kinerja BRI hingga akhir
kuartal III 2020. Di tengah pandemi yang masih terjadi dan upaya – upaya penyelamatan UMKM
serta implementasi Pemulihan Ekonomi Nasional, hingga akhir September 2020 BRI masih mampu
mencatat pertumbuhan kredit dan simpanan yang positif, serta lebih baik dari industri perbankan
nasional.

Dari sisi kinerja, hingga akhir kuartal III 2020, secara konsolidasian Bank BRI telah menyalurkan
kredit sebesar Rp 935,35 Triliun atau tumbuh sebesar 4,86 persen dibandingkan periode yang sama
tahun lalu sebesar Rp 891,97 Triliun. Ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri sebesar
0,12 persen (data OJK September 2020).

Komposisi kredit UMKM BRI dibanding total kredit BRI pun tumbuh secara signifikan dari 78,10
persen di kuartal III 2019 menjadi 80,65 persen pada kuartal III 2020. Ini merupakan milestone dari
perseroan, dimana untuk pertama kalinya BRI mampu mencapai porsi kredit UMKM sebesar 80
persen. “Pencapaian ini kita targetkan tercapai di tahun 2022 dan BRI mampu menjawab tantangan
tersebut lebih cepat,” ujarnya.

BRI pun secara masif telah melakukan restrukturisasi pinjaman, dengan tujuan untuk membantu agar
UMKM tetap survive. Hingga 30 September 2020 BRI telah melakukan restrukturisasi pinjaman
senilai Rp 193,7 triliun kepada 2,95 juta debitur.

“Gencarnya restrukturisasi yang dibarengi dengan penyaluran kredit yang sehat dan selektif mampu
membuat NPL BRI terjaga di angka 3,12 persen dengan NPL Coverage 203,47 persen pada akhir
September 2020. NPL BRI tercatat dibawah NPL industri perbankan pada September 2020 sebesar
3,15 persen,” ujarnya.

Pada sisi liabilities Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir kuartal III 2020, DPK BRI tercatat Rp
1.131,93 triliun atau naik sebesar 18 persen yoy. Angka ini diatas rata rata industri perbankan
nasional pada bulan September 2020 sebesar 12,88 persen. Dana murah (CASA) masih
mendominasi portofolio simpanan BRI, mencapai 59,02 persen dari total DPK atau senilai Rp
668,10 Triliun.

Strategi yang telah diterapkan perseroan untuk tetap tumbuh secara sehat dan selektif di tengah
pandemi dengan dibarengi penyaluran program PEN membuahkan hasil yang positif. Hingga akhir
September 2020, perseroan mampu mencatatkan laba konsolidasian sebesar Rp 14,15 Triliun dengan
aset konsolidasian mencapai Rp 1.447,85 Triliun atau tumbuh 10,89% yoy.

BRI juga mampu menjaga loan to deposit ratio (LDR) secara ideal di angka 82,63 persen, atau lebih
rendah dengan LDR BRI di akhir September 2019 sebesar 92,99 persen. Penurunan LDR ini
membuka ruang bagi BRI terhadap penurunan Cost of Fund (COF) lebih lanjut. Sementara itu,
permodalan BRI mampu dijaga dengan optimal dengan CAR 20,92 persen.

“Ke depan kami optimistis telah terlihat cahaya di ujung lorong yang gelap dan BRI akan terus
memberikan kontribusi positif terhadap seluruh stakeholder di tengah kondisi ekonomi yang
menantang,” pungkas Sunarso. (cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03