19 April 2025 - 08:23 8:23
Search

Lebanon Digempur Israel, 2.000 Orang Tewas dan 1,2 Juta Mengungsi

WARTAPENANEWS.COM  – Serangan membabi-buta Israel terhadap Beirut dan beberapa wilayah di Lebanon telah menewaskan banyak orang. Warga Lebanon kehilangan nyawa hingga kehidupan mereka yang normal.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan bahwa lebih dari 2.000 orang kini tewas dalam serangan Israel di negara tersebut. Termasuk 127 anak-anak dan 261 wanita.

Pemerintah Lebanon mengatakan sebanyak 1,2 juta orang telah meninggalkan rumah mereka selama setahun terakhir. Hampir 180.000 orang berada di pusat-pusat yang disetujui untuk para pengungsi.

Selain itu, lebih dari 400.000 orang telah melarikan diri ke Suriah yang dilanda perang, termasuk lebih dari 200.000 pengungsi Suriah. Situasi ini digambarkan oleh kepala badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu absurditas yang tragis.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan ada kekhawatiran luar biasa terhadap kemampuan Lebanon untuk terus memenuhi kebutuhan pangannya sendiri karena ribuan hektar lahan pertanian telah dibakar atau ditinggalkan.

Koordinator khusus PBB untuk Lebanon dan kepala pasukan penjaga perdamaian PBB memperingatkan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa dampak kemanusiaan dari konflik itu “tidak kurang dari bencana”.

Sementara itu, IDF juga mengatakan pesawatnya telah melakukan serangan baru terhadap target-target Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, tempat kelompok itu memiliki kehadiran yang kuat, dan daerah-daerah lain di Lebanon pada Selasa (8/10/2024).

IDF mengumumkan bahwa serangan di ibu kota Beirut, Lebanon, pada Senin (7/10/2024) telah menewaskan komandan markas besar Hizbullah, Suhail Husseini. Hizbullah tidak mengomentari klaim tersebut.

Namun jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pukulan telak terbaru dari serangkaian serangan Israel terhadap kelompok tersebut, dengan Hassan Nasrallah dan sebagian besar komandan militernya tewas dalam serangan serupa baru-baru ini.

Adapun Hashem Safieddine, seorang pejabat tinggi Hizbullah yang secara luas diharapkan akan menggantikan sepupunya Nasrallah sebagai pemimpin, tidak terdengar di depan umum sejak serangan udara Israel dilaporkan menargetkannya di Beirut pada Kamis (3/10/2024) lalu.

Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan pada Selasa (8/10/2024) malam bahwa militer tidak dapat mengonfirmasi klaim Netanyahu dan menteri pertahanan Israel bahwa Safieddine tewas dalam serangan itu, seraya menambahkan bahwa IDF sedang memeriksa hasil operasi tersebut. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait