WartaPenaNews, Jakarta – Mahasiswa meninggal selesai demo di Kendari, Kamis (26/9/2019), karena terserang peluru tajam. Ini dikatakan team dokter yang lakukan autopsi pada korban mahasiswa meninggal, La Randi (21).
Randi didapati ditembak di muka universitas AMIK Catur Sakti Kota Kendari, Kamis (26/9/2019) seputar jam 15.30 Wita. Korban didapati adalah mahasiswa Fakultas Perikanan Kampus Halu Oleo (UHO), semester 7 angkatan tahun 2016.
Dokter Raja Alfath Widya Iswara menjelaskan, mahasiswa meninggal yang diautopsi faksinya memang alami cedera tembak. Cedera yang disebabkan peluru ini, tembus masuk dari dada samping kiri serta keluar pada dada depan sisi kanan.
“Tembus, jalannya panjang serta kedalamannya tidak dapat kami ukur,” tutur Raja Alfath Widya Iswara, Jumat (27/6/2019).
Ia menerangkan, ada organ dalam yang turut rusak terserang terjangan peluru. Cedera ini, dari mulai sisi paru-paru kanan sampai ke paru-pari kiri.
“Tentang dikit pembuluh darah, ada namanya media stinum, terdapat ditengah-tengah paru-paru kanan serta paru-paru kiri,” jelas Raja.
Bila lihat dari kaliber peluru, Raja Alfath menerangkan mahasiswa meninggal terserang peluru tajam. Tetapi, proyektil peluru tidak diketemukan waktu berupaya dicari.
“Lebar cedera pada dada kiri yaitu 0,9 cm, sesaat lebar lubang dada kanan seputar 2,1 cm,” imbuhnya.
Mahasiswa meninggal selesai demo di Kota Kendari, datang di kampung halamannya Jumat (27/9/2019) seputar jam 06.00 Wita. Korban diterima dengan isak tangis keluarga yang menjemput mobil ambulans di Desa Larinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna.
Korban Ditembak dari Jarak Jauh
Korban disangka ditembak dari jarak jauh waktu insiden. Proyektil peluru yang tembus badan korban tidak didapat waktu berupaya dikeluarkan.
Team dokter yang mengatasi operasi korban di RS Abunawas Kendari, menjelaskan korban disangka ditembak dari jarak jauh. Sebelum wafat, korban alami pendarahan hebat di paru-paru.
“Hasil dari autopsi, mahasiswa meninggal alami cedera pada pembungkus jantung. Diluar itu, cedera begitu dalam hingga belum dapat dihitung jaraknya,” tutur team dokter Abunawas Kendari dalam rilisnya, Jumat (27/9/2019).
Didapati, La Randi (21) sekejap sebelum tertembak, bersama dengan beberapa ratus partnernya lainnya berupaya menempati kantor DPRD Sulawesi Tenggara. Polisi selanjutnya keluarkan beberapa tembakan peluru tajam serta gas air mata dari Kantor Bulog.
La Randi serta rekan-rekannya, sebelum tertembak ada di muka Universitas AMIK Catur Sakti Kendari. Waktu itu, polisi yang memburu La Randi serta teman-teman.
Sesudah tertembak, La Randi dievakuasi rekan-rekannya dengan mengggunakan mobil pikap bak terbuka ke arah rumah sakit Dr Ismoyo Korem 143 Halu Oleo. Sesudah datang di rumah sakit, La Randi telah dalam keadaan meninggal berdasarkan penjelasan Danrem 143 Halu Oleo, Kolonel Yustinus Nono. (mus)