22 May 2024 - 07:30 7:30

MAKI Ancam Akan Bongkar Korupsi TPA Cipeucang Tangsel

WartaPenaNews, Tangsel – Persoalan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang terletak Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan seperti tak pernah ada habisnya. TPA yang diresmikan pada, 21 Juni 2012 silam selalu dituding sebagai “biang kerok” tercemarnya aliran Sungai Cisadane.

Belum lagi bau busuk menyengat yang bersumber dari tumpukan sampah tercium hingga ke pemukiman warga.

Persoalan tak hanya sampai disitu, jebolnya dinding penahan atau sheetpile TPA Cipeucang yang terjadi pada, Jumat (22/5) telah menyebabkan gundukan sampah di TPA itu longsor dan mencemari aliran Sungai Cisadane. Ironisnya, peristiwa ini ternyata bukan untuk pertama kalinya. Sebelumnya, turap itu juga pernah jebol pada, 26 April 2019.

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan menghentikan seluruh aktivitas dan menutup TPA Cipeucang. Alasannnya, selama keberadaannya, TPA Cipeucang sudah menimbulkan banyak persoalan bagi warga sekitar, termasuk mencemari lingkungan dan aliran sungai Cisadane.

“Kami meminta kepada Ibu Hj. Airin Rachmi Diany, selaku Walikota Tangerang Selatan untuk menutup TPA tersebut,” kata Bonyamin kepada wartapenanews.com, Senin (15/6/2020).

Permintaan itu disampaikan melalui surat somasi bernomor 60/MAKI/VII/2020 yang ditujukan langsung kepada Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. Dalam somasinya itu juga Bonyamin mengendus aroma korupsi atas jebolnya sheetpile seharga sekitar Rp24 milliar tersebut.

Jika TPA Cipeucang tidak ditutup, MAKI mengancam akan melaporkan adanya dugaan tindak pidana korupsi terkait pembangunan sheetpile ke Mabes Polri, Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tak hanya itu, ia juga mengancam akan membongkar dugaan terjadinya korupsi dari mulai awal proyek pembangunan, sampai anggaran pengelolaan sampah di TPA tersebut. “Jika dalam waktu enam bulan tidak ditutup, kita akan bongkar proyek TPA Cipeucang mulai dari pengadaan lahan, pembangunan, hingga anggaran pengelolaan sampai di TPA Cipeucang,” ancam dia.

Sebagai informasi, TPA Cipeucang sudah beroperasi sejak delapan tahun lalu. TPA ini berdiri di atas lahan 2,4 hektar dan akan terus dikembangkan sampai 10 hektar.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan ketika peresmian TPA, Dudung E. Diredja sewindu lalu, mulai beroperasinya TPA Cipeucang adalah langkah awal dalam penanganan persoalan sampah di Kota Tangerang Selatan.

Dudung juga mengklaim, sistem pengelolaan sampah di TPA Cipeucang menggunakan teknologi tinggi yang ramah lingkungan. Hal itu disampaikan Dudung saat sosialisasi kepada warga sekitar.

Desakan yang sama juga disampaikan oleh elemen masyarakat yang tergabung dalam Tangerang Public Transparency Watch (Truth).

Koordinator Truth Acho Ardiansyah meminta agar aparat penegak hukum turun tangan melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas jebolnya sheetpile tersebut. Dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan seluruh jajaran dibawahnya yang berwenang harus bertanggungjawab atas kejadian ini.

Dia menilai robohnya sheetpile tidak hanya berpotensi merugikan keuangan negara, tapi juga telah merusak lingkungan dan mencemari Sungai Cisadane. Tapi anehnya, tanggul penahan sampah yang proyeknya dimenangkan oleh PT RP itu kembali jebol. Padahal, pembangunan sheetpile itu usianya kurang dari setahun.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie tidak mau membalas pesan WhatsApp yang disampaikan media ini guna menanyakan surat somasi dari MAKI yang ditujukan kepada Pemkot Tangerang Selatan.

Akan Diperluas

Meski menuai berbagai kritikan dan desakan agar ditutup, rupanya Pemkot Tangerang Selatan enggan menutup TPA Cipeucang. Ironisnya, TPA itu akan diperluas melalui proyek pembangunan landfill III yang ditargetkan akan selesai dalam waktu beberapa bulan ke depan. Di lokasin ini rencananya juga akan dibangun proyek PLTSa atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangeranng Selatan Toto Sudarto mengatakan, pihaknya terus menyelesaikan pengerukan longsoran sampah Cipeucang di Cisadane. Upaya pengerukan sampah yang mulai dikerjakan sejak 22 Mei dikerjakan dari pagi hingga pukul 23.00 WIB ini akan dirampung pada Senin (15/6).

“Setelah sampah ini selesai diangkat, kita meminta pelaksana proyek segera memperbaiki sheetpile tersebut,” kata Toto dalam siaran persnya yang diterima media ini.

Tidak hanya Itu pihaknya pun melakukan penyemprotan B8 dan penghilang bau untuk menghilangkan rasa bau dari sampah yang ada. “Kita melakukan penyemprotan sehari tiga kali dengan mengoprasikan kendaraan damkar dan DLH, “singkatnya. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
21 May 2024 - 12:39
Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Dimakamkan di Kota Mashhad

WARTAPENANEWS.COM – Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Rais dalam kecelakaan helikopter di Azerbaijan Timur menyisakan duka bagi masyarakat Iran. Prosesi upacara pemakaman terhadap Raisi akan digelar dari Selasa sampai Kamis pekan

01
|
21 May 2024 - 12:19
Gempa Berkekuatan 5,3 Magnitudo Guncang Malang Getarannya Terasa hingga Jember

WARTAPENANEWS.COM – Gempa berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Kab. Malang, Jawa Timur, Selasa (21/5). Gempa terjadi sekitar pukul 02.42 WIB. BMKG menginformasikan, gempa berpusat di 127 km Tenggara Kab. Malang tepatnya

02
|
21 May 2024 - 11:36
Ini Penyebab Tabrakan Beruntun di Tol Jagorawi

WARTAPENANEWS.COM – Terjadi tabrakan beruntun di Tol Jagorawi arah Jakarta, Selasa pagi (21/5). Setidaknya tiga mobil terlibat, dua di antaranya adalah Toyota Calya/Daihatsu Sigra. Kecelakaan tersebut viral di media sosial

03