WartaPenaNews, Jakarta – Wilayah Malang Raya, yang terdiri dari Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang, dianggap sukses dalam menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk pengendalian wabah virus corona. Kini ketiga daerah itu memasuki masa transisi menuju tatanan kehidupan normal yang baru alias new normal selama tujuh hari sejak 31 Mei hingga 6 Juni.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menaruh perhatian khusus kepada Malang Raya dan berharap Malang Raya menjadi percontohan daerah lain dalam menerapkan aturan selama masa transisi new normal. Bahkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung rapat koordinasi masa transisi di kota Malang, Minggu, 31 Mei 2020.
“Kita masih transisi, dan memang kita menjadi pilot project. Kemarin saya ditelepon [pemerintah] pusat, bahwa sebenarnya panduannya dari pusat belum ada, sampai protap keamanan belum ada. Ini adalah improvisasi, dan bagaimana kita masih tetap berpegangan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang isolasi kesehatan—itu kita improve,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.
Kota Malang dalam menerapkan masa transisi new normal belum bisa lepas sepenuhnya dari aturan-aturan selama PSBB. Seperti keberadaan pos cek poin di perbatasan Kota Malang masih dimaksimakan untuk mengadang kendaraan luar kota masuk menuju kawasan Malang.
“Tetap, kita pengetatan, khawatir ada gelombang kedua. Memang kita mampu bertahan kemarin: PDP turun, flat untuk yang positif, tapi nanti kalau kita longgar, nanti akan terjadi ledakan,†katanya.
Pemerintah Jawa Timur telah menjadikan Pasar Oro-oro Dowo di Kota Malang sebagai pasar percontohan di Jawa Timur dalam masa pandemi Covid-19. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menganggap masyarakat Malang cukup tertib selama PSBB. Pasar itu menjadi percontohan dalam menghadapi fase baru kehidupan normal.
“Walau masa PSBB berakhir, para pedagang di pasar juga masih menggunakan sistem buka ganjil genap. Memang Malang Raya ini saat PSBB tergolong siap. Maka hanya butuh satu putaran PSBB dan kini siap menuju new normal,” ujar Heru.
Dalam kunjungan ke pasar-pasar di Kota Malang, petugas Pemerintah Provinsi Jawa Timur membagikan sejumlah alat pelindung diri kepada pengunjung pasar maupun pedagang. Di antaranya, seribu masker, 2.000 pasang sarung tangan, 350 botol hand sanitizer, 500 buah face shield, 5 liter sabun cair, dan 4 buah wastafel. (mus)
