WartaPenaNews, Jakarta – Jenderal TNI (Purn) H. Soerjadi Soedirdja bin Achmad Soedirdja berpulang, Selasa (3/8/2021). Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan juga mantan Gubernur DKI Jakarta meninggal dunia di RS. Mayapada Jakarta dikarenakan sakit, pada pukul 10.35 WIB.
Adapun jenazah dibawa ke rumah duka beralamat Jl. MPR 2 no. 8 A Gaharu, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan. Salah satu pejabat yang melayat ke rumah duka yakni Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Soerjadi dinilai telah banyak melahirkan terobosan kebijakan di Ibu Kota.
“Salah satu terobosan yang masih kita rasakan yaitu banyaknya jalan-jalan satu arah,” kata Gubernur DKI Anies Baswedan saat melayat ke rumah duka Jalan MPR II, Nomor 8A, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Anies menjelaskan, penerapan jalan satu arah di Ibu Kota Jakarta itu berjalan di masa kepemimpinan almarhum.
Lebih jauh, Anies menyebut, Soerjadi semasa hidupnya dikenal selalu menjaga silaturahmi dengan tokoh-tokoy dan kerap menyapa langsung masyarakat.
“Almarhum dikenal sosok disiplin dan kerja keras,” terang Anies.
Anies pun mendoakan keluarga almarhum Soerjadi Soedirdja diberikan kekuatan dan ketabahan.
“Semoga pahalanya (almarhum) ditinggikan, derajatnya di sisi Allah SWT dan keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan dalam melewati masa ini.”
Soerjadi Soedirdja menjabat Gubernur DKI Jakarta 1992-1997. Setelah itu, ia juga tercatat menjabat Menteri Dalam Negeri pada 1999-2000 dan juga Menteri Koordinator Bidang Politik dan dan Keamanan pada tahun 2000.
Sekitar pukul 16.55 WIB, pemakaman jenazah dilakukan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Di bawah tenda merah putih itu, jenazah Soerjadi Soedirdja perlahan – lahan dimasukkan kedalam liang lahat TMP Kalibata.
Diketahui Almarhum Soerjadi meninggalkan seorang isteri dan dua anak laki – laki. Istri Sri Soemarsih, Anak – Menantu M.S. Negara (Trees) dan Tanti Nutan, Jusuf Sanggarabudi (Yossy) dan Hefi. H serta cucu – cucunya yakni Ardhan Rhamanov, Putri Nadhira. S, dan Putra Dewantara. (ibl)
