14 May 2025 - 05:57 5:57
Search

MDI Ventures Alirkan Dana Baru Sebesar 500 Juta US Dolar untuk Membawa Startup Teknologi ke Dalam Lingkup Ekosistem Digital Milik Negara

WartaPenaNews, Jakarta – MDI Ventures, perusahaan modal ventura yang berbasis di
Jakarta, telah mengumumkan adanya aliran dana investasi baru senilai 500 juta dolar dalam
rangka mendukung agenda transformasi digital untuk BUMN di Indonesia. Hingga kini, MDI
Ventures adalah perusahaan modal ventura korporasi multi-dana terbesar di Indonesia, dengan
aset kelolaan lebih dari 790 juta dolar.

Sejak 2016, MDI Ventures dan perusahaan induknya, Telkom Group, telah bekerja sama untuk
mengembangkan kapabilitas digital in-house. Dengan berinvestasi di lebih dari 44 startup dari
12 negara, MDI Ventures telah berhasil membuka berbagai saluran pendapatan dan sinergi
baru untuk Telkom Group.

Aliran dana baru tersebut akan digunakan untuk mengembangkan agenda Telkom Group yang
sudah ada, berikut beberapa misi penting baru. Pertama, MDI Ventures akan menggunakan
dana tersebut untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang memiliki fokus khusus pada
Indonesia. Selanjutnya, perusahan modal ventura ini akan berusaha untuk memasukkan
portfolionya ke tidak hanya satu perusahaan induk milik negara, namun juga untuk semua
BUMN di Indonesia. Menurut pemerintah, agenda ini adalah bagian dari rencana besar yang
ambisius untuk membangun ekosistem digital milik negara yang menyeluruh.

Karenanya, saat ini MDI Ventures tengah mencari startup-startup teknologi dengan potensi
pertumbuhan yang kuat dan daya tarik yang besar, yang tidak hanya berambisi untuk
mendominasi pasar di Indonesia, tetapi juga dapat membantu BUMN tradisional (yang
kebanyakan masih offline) untuk bergabung dengan ekonomi digital yang terus berkembang
dengan pesat di negara ini.

Sampai saat ini, BUMN memegang peranan penting dalam perekonomian modern di Indonesia
yang telah mencapai angka 1 triliun US dollar. BUMN mencakup beberapa perusahaan terbesar
di Indonesia yang kebanyakan mendominasi sektor-sektor utama perekonomian negara.
Dengan semakin tingginya minat pangsa pasar terhadap layanan digital, transformasi digital
dipandang sebagai prioritas utama untuk BUMN kedepannya.

“Ekonomi digital di Indonesia melonjak hingga 40 miliar dolar di tahun 2019, dengan sektor
e-commerce yang bertindak sebagai katalis utama untuk lonjakan tersebut.” jelas Donald
Wihardja, CEO MDI Ventures yang baru saja ditunjuk. “Pertumbuhan pesat ini terutama
didukung oleh semakin mudahnya sistem pembayaran digital dan meluasnya consumer
adoption di Indonesia.”

Wihardja menambahkan, “Sebenarnya sederhana saja. Untuk mempertahankan pijakan yang
kuat di pasar hingga ke depannya, BUMN Indonesia memahami bahwa mereka harus
mengadopsi model bisnis digital dengan lebih mendalam dibandingkan sebelumnya. Dengan
mengalokasikan dana ini sesuai dengan misi transformasi digital dari pemerintah, dan dengan
bermitra langsung dengan inovator teknologi lokal, BUMN Indonesia menempatkan diri mereka
untuk terus berkembang.”

Dalam beberapa tahun terakhir, upaya-upaya transisi menuju paradigma digital sepenuhnya
telah dilakukan oleh beberapa BUMN besar di Indonesia. Bank BUMN, misalnya, telah merilis
berbagai inovasi teknologi sejak 2018, dan bahkan ada yang meluncurkan platform pinjaman
berbasis aplikasi online untuk UKM. Beberapa BUMN juga telah menjalin kemitraan penting
dengan banyak startup fintech seperti Privy, Oy, LinkAja, dan ModalRakyat.

Sementara itu, Telkom Group sendiri telah berperan sebagai motor penggerak di balik upaya
transformasi digital BUMN Indonesia secara luas. Sejak 2016, MDI Ventures tidak hanya
menciptakan banyak sinergi internal untuk perusahaan induknya tersebut, perusahaan modal
ventura itu juga telah mengembangkan beberapa skenario exit yang menguntungkan bagi para
startup yang dinaunginya.

Pada tahun 2019, ini termasuk IPO Whispir – sebuah startup yang berbasis di Melbourne – oleh
ASX, akuisisi Red Dot Payment oleh Naspers dengan valuasi 65 juta dolar, dan akuisisi
Wavecell – sebuah platform komunikasi cloud yang berbasis di Singapura – oleh perusahaan
Amerika Serikat 8×8 senilai 125 juta dolar.

“Sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam bidang investasi, MDI Ventures selalu
berupaya meraih kemenangan yang terukur bagi semua pihak yang terlibat, baik untuk negara,
untuk startup yang ada di dalam portfolio kami, serta untuk perusahaan kami sendiri.” kata
Sandhy Widyasthana, COO MDI Ventures. “BUMN dan startup teknologi dapat menjalin
simbiosis; BUMN dapat memberikan akses kepada startup teknologi tersebut akan basis klien
korporat BUMN yang besar dan jaringan konsumen mereka yang terkonsolidasi, sementara itu
startup tersebut dapat memberikan nilai tambah berbentuk layanan digital yang dapat
membantu mereka beradaptasi dengan lanskap bisnis yang berubah dengan sangat cepat di
Indonesia. Ini juga berarti startup-startup tersebut berpotensi memiliki lebih banyak peluang exit
di kemudian hari.”

Budi Setiawan, CSO Telkom Group, mengungkapkan pendapat yang senada. “Selama
beberapa tahun terakhir, BUMN Indonesia telah melakukan lompatan yang signifikan menuju
digitalisasi. Namun, masih ada celah yang harus diisi di berbagai bidang,” jelas Budi. “Yang
kami cari adalah startup-startup yang dapat memperluas batasan inovasi dan membawa
teknologi yang tepat ke dalam ekosistem digital milik negara, demi kemakmuran masa depan
Indonesia.”(cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait