3 May 2024 - 09:41 9:41

Membludaknya Warga yang Ingin Berobat pada Ida Dayak

wartapenanews.com –  Ida Andriyani atau Ida Dayak terpaksa batal membuka praktik pengobatan di Markas Divisi Infanteri 1/Kostrad, Kota Depok, Senin-Selasa, 3-4 April 2023. Praktiknya harus dibatalkan karena jumlah masyarakat membeludak dan menimbulkan macet panjang.

“Mohon maaf saya mengumumkan, Ibu tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pengobatan karena kondisinya ramai,” ujar Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, saat dikonfirmasi, Senin (3/4).

Menurut Bobby, untuk bisa mengobati seluruh masyarakat yang datang dengan jumlah seperti di hari Senin (3/4) kemarin saja butuh waktu 4-5 hari. Sehingga, jumlah peminat yang begitu banyak itu tak memungkinkan Ida Dayak mengobati pasien satu per satu.

Metode pengobatan yang diterapkan Ida Dayak ini tanpa medis dan operasi dan hanya mengandalkan minyak khusus yang disebut “minyak bintang” serta rapalan doa. Berdasarkan video-video yang viral, pasien lumpuh, susah bicara, hingga patah tulang bisa sembuh setelah diobati Ida Dayak.

Ahli kesehatan masyarakat (public health) yang juga peneliti Indonesia dari Universitas Griffith Australia, dr. Dicky Budiman, M.Sc.PH, menilai sebenarnya fenomena semacam ini bukan hal baru di Indonesia. Menurutnya ada sejumlah alasan mengapa masyarakat lebih memilih berobat alternatif daripada medis, salah satunya karena akses pada pelayanan kesehatan modern yang rendah.

“Misalnya infrastruktur jalannya jauh, tenaga medis profesional dan alatnya yang terbatas. Sehingga traditional medicine ini menjadi satu-satunya pilihan,” kata Dicky pada Selasa (4/4).

Alasan lainnya adalah karena ada kepercayaan secara budaya yang mengakar kuat, karena pasien tumbuh besar melihat orang tua dan kakek-neneknya menggunakan pengobatan tradisional itu. Selain itu, masalah biaya yang relatif terjangkau juga menjadi alasan lain mengapa pengobatan tradisional diminati.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan modern yang rendah, menurut Dicky, bisa jadi membuat mereka memilih alternatif terapi lain. Alasan terakhirnya adalah karena keterbatasan literasi kesehatan yang membuat masyarakat tak punya pemahaman dan tak bisa mengambil keputusan tentang kesehatan mereka.

“Namun bukan berarti traditional spiritual medicine itu buruk, tidak juga. Bisa saja jadi bermanfaat dan digunakan sebagai pelengkap terapi modern yang ada tapi harus disaintifikasi agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga tidak merugikan masyarakat,” ungkap Dicky.  (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
3 May 2024 - 09:14
Hujan Lebat di Brasil, 10 Ribu Warga Mengungsi dan 29 Orang Tewas

WARTAPENANEWS.COM –  Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyebut hujan lebat telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di bagian selatan negara itu. Akibat bencana alam ini, setidaknya 29 orang

01
|
3 May 2024 - 08:32
Usai Ditabrak Pria yang Mengaku Polisi, Dua Warga Bogor Tewas

WARTAPENANEWS.COM – Dua warga Bogor bernama Diva Maulana Akbar dan Siti Mardiana tewas usai ditabrak pria mengaku polisi di area Stadion Pakansari, Cibinong, Jumat, 10 November 2023 lalu. Kasus ini

02
|
3 May 2024 - 08:09
Waspada, Indonesia Bakal Dilanda Hujan Badai

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprakirakan, hujan disertai petir akan melanda sebagian wilayah Indonesia. Pengendara motor harus lebih waspada ketika terjadi hujan badai. Seperti diketahui, sepeda

03