WartaPenaNews, Jakarta –Â Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bertindak tegas. Mantan Kapolri itu memberhentikan Ramadio dari jabatan pelaksana tugas (plt.) Bupati Buton Utara karena jadi tersangka kasus pencabulan anak.
Selain dari jabatan Plt Bupati, Mendagri juga mencopot sementara Ramadio dari jabatan wakil bupati Buton Utara. Pemberhentian sementara itu merupakan usulan dari Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.
“Menteri Dalam Negeri Mengambil keputusan tegas memberhentikan sementara Ramadio sebagai plt. Bupati Buton Utara,” kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Akmal Malik, Kamis (1/10).
Menurut Akmal, pencopotan Ramadio dilakukan karena yang bersangkutan berstatus tersangka pencabulan anak. Bahkan, Ramadio akan segera menjalani sidang. Surat Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara tertanggal 30 September 2020 mencantumkan dakwaan bagi Ramadio penjara minimal lima tahun dan maksimal lima belas tahun.
Merujuk UU Pemda, kata Akmal, Ramadio bisa diberhentikan sementara tanpa melalui usulan DPRD. Sebab yang bersangkutan didakwa melakukan tindak pidana kejahatan dengan ancaman penjara paling singkat lima tahun.
Keputusan ini untuk memberikan kepastian hukum dan menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan daerah di Kabupaten Buton Utara sampai proses hukum yang bersangkutan selesai dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
Dengan pemberhentian Ramadio, maka sekretaris daerah Kabupaten Buton Utara diangkat sebagai pelaksana harian sebelum nantinya ditunjuk penjabat sementara. Saat ini Bupati Buton Utara, Abu Hasan sedang cuti untuk menjalani Pilkada serentak 2020.
Sebelumnya, Polres Muna menetapkan Wakil Bupati Buton Utara Ramadio sebagai tersangka pencabulan anak. Ia disebut melakukan pencabulan dua kali kepada anak berusia 14 tahun pada 2019 lalu.
Sejak September 2020, berkas perkara Ramadio telah dilimpahkan ke kejaksaan. Mucikari dari kasus tersebut, yang juga merupakan tante korban, sudah menjalani proses hukum di tingkat kasasi. (wsa)
