29 March 2024 - 19:23 19:23

Mengenal Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Ruam Kulit Penderita HIV

WartaPenaNews, Jakrata – Sesudah dua bulan tertular virus HIV, masalah kulit akan mulai banyak muncul, diantaranya ruam kulit. Akan tetapi, tidak semua kulit yang terkena ruam tentu didiagnosis terkena virus HIV. Beberapa masalah kesehatan lain menyebabkan timbulnya ruam. Supaya tak salah mengetahui, baca gejala awal ruam kulit pasien HIV berikut ini.
Tanda-tanda awal ruam kulit pada pasien HIV

Seputar 90 persen orang yang menderita HIV condong mengalami masalah kulit selama beberapa bulan, diantaranya ialah ruam. Ruam pada kulit ini merupakan satu diantara gejala awal dari infeksi virus HIV dan biasanya berjalan selama 2-4 minggu.

Keadaan itu dapat terjadi karena resikonya penyembuhan HIV dan karena penurunan skema imun badan karena virus HIV.

Tanda-tanda ruam kulit pada pasien HIV sebenarnya hampir seperti dengan ruam kulit biasanya, misalnya:

Ruam berwarna merah
Pada kulit yang lebih gelap, ruam condong berwarna ungu
Mempunyai tonjolan kecil di bagian tengah ruam
Badan berasa gatal
Ruam bisa menyebar dari wajah sampai ke semua badan, termasuk kaki dan tangan.
Bisa menyebabkan sariawan

Pemicu masalah kulit pada pasien HIV

Permasalahan kulit yang dihadapi pasien HIV biasanya dikarenakan oleh tiga hal, yakni skema kebal badan yang alami penurunan, infeksi, dan resikonya dari penyembuhan.

Meskipun tidak kelihatan beresiko, ruam kulit pada seorang yang menderita HIV harus diperiksakan ke dokter supaya tidak terjadi komplikasi di waktu mendatang.

1. Skema kebal badan

Saat seseorang barusan terinfeksi oleh virus HIV, biasanya mereka akan mengalami gejala seperti flu, seperti batuk, pilek, dan ruam merah yang tidak berasa gatal selama 2-3 minggu.

Jika tidak diobati lebih dini, peranan skema imun bisa makin alami penurunan dan bintik-bintik merah pada kulit menjadi lebih gatal dan merah. Karena itu itu, bila Anda mengalami gejala-gejala yang sudah disebut sebelumnya, segera tanyakan dengan dokter Anda.

2. Infeksi jamur, bakteri, dan virus

Bermacam jenis infeksi ini memang jadi satu diantara pemicu terjadinya ruam kulit pada pasien HIV. Ini biasanya karena kadar CD4 yang rendah pada pasien HIV.

Kandungan CD4 yang rendah bisa tingkatkan efek terjadinya infeksi oportunistik, seperti infeksi jamur dan sebagainya hingga memunculkan ruam.

3. Resikonya obat-obatan

Beberapa pasien HIV yang sudah mengawali penyembuhan, tidak jarang mengalami beberapa resikonya, termasuk ruam pada kulit.

Contohnya, penggunaan obat sejenis nevirapine bisa menyebabkan ruam pada 15-20% penggunanya. Bersamaan dengan berjalannya waktu, ruam akan hilang saat badan sudah mulai terlatih dengan obat.

Diluar itu, seperti yang dilansir dari AIDS Informasi, ada tiga kelompok obat berjenis antiretroviral yang dapat memunculkan ruam kulit pada pasien HIV, yakni:

non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs) atau inhibitor transkriptase balik non-nukleosida
nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI) atau inhibitor transkriptase balik nukleosida
protease inhibitors (PIs) atau inhibitor protease

Langkah menangani ruam kulit bila terinfeksi HIV

resikonya krim steroid

Pada intinya, masalah kulit pasien HIV bisa ditangani dengan cukup mudah, yakni dengan obat-obatan. Akan tetapi, butuh diingat jika penggunaan obat bisa sukses bila Anda ikuti ketentuan gunakan dan sesuai dengan pemicu terjadinya ruam kulit.

Contoh-contoh obat yang bisa digunakan diantaranya:

Cream hidrokortison. Cream dan salep hidrokortison termasuk dalam kelompok krim steroid dan berperan untuk mengurangi rasa gatal dan abuh saat ruam ada.
Benadryl atau diphenhydramine. Obat yang termasuk antihistamin ini bisa menghalangi dampak zat kimia pemicu gatal dan menyembuhkan keadaan kulit gatal.

Tidak hanya menggunakan obat-obatan, Anda juga bisa merubah gaya hidup jadi lebih sehat. Kulit yang memiliki ruam biasanya lebih peka, hingga menghindari paparan cahaya matahari secara bisa langsung jadi langkah tepat supaya ruam tidak terlalu parah. Jika Anda sangsi, silakan tanyakan dengan dokter Anda supaya mendapatkan perlakuan yang tepat.

Ruam kulit memang jadi satu diantara gejala yang bisa menandakan Anda terkena HIV. Akan tetapi, ingat-ingatlah jika Anda belum pasti terkena HIV sekalinya ada ruam di badan Anda, lebih jika Anda tak memiliki efek itu.

Bila Anda masih sangsi, tanyakan masalah ini dengan dokter Anda supaya mendapatkan jawaban yang lebih tentu. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03