29 March 2024 - 04:17 4:17

Menkeu Sebut Ekonomi RI 2020 Masih Lebih Baik dari India dan Filipina

WartaPenaNews, Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan, ekonomi Indonesia masih belum bisa tumbuh positif pada kuartal IV-2020. Pada periode itu, diperkirakannya ekonomi masih terkontraksi minus 2,9 persen sampai dengan minus 0,9 persen.

Meski begitu, dipastikannya, angka kontraksi tersebut jauh lebih baik dari kondisi kontraksi ekonomi yang terjadi pada kuartal III-2020 yang minus 3,49 persen dan kontraksi pada kuartal II-2020 yang minusnya mencapai 5,32 persen.

“Tetap kontraksi tapi lebih landai, yaitu minus 2,9 sampai minus 0,9 persen,” kata Sri, Kamis, 21 Januari 2021.

Dengan demikian, Sri menyatakan, ekonomi Indonesia sepanjang 2020 juga akan terkontraksi, yakni di kisaran minus 2,2 persen sampai dengan minus 1,7 persen. Tapi, besaran kontraksi tersebut ditekankannya masih jauh lebih baik dari negara lain.

“Kontraksi ekonomi mereka bisa sampai minus 10 persen seperti di India dan minus 8,3 persen di negara tetangga kita seperti di Filipina,” tegas Sri.

Untuk itu, Sri mengatakan akan tetap waspada untuk menggunakan instrumen fiskal pada 2021. Meskipun optimisme pemulihan ekonomi tinggi pada awal tahun ini, tapi tingkat penyebaran COVID-19 diakuinya masih tinggi di Indonesia.

“Tentu pelaksanaan APBN masih mengalami ketidakpastian karena pada Januari ini, meski kita punya optimisme dan harapan pemulihan terjadi, kita juga melihat COVID melonjak sesudah liburan panjang,” ungkap dia.

Perkiraan Sri tersebut jauh berbeda dengan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dia lebih memiliki optimisme yang kuat terhadap ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020.

Airlangga Hartarto sebelumnya memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode itu akan berada di kisaran minus 2 persen hingga tumbuh positif di level 0,6 persen.

“Kuartal IV diperkirakan minus 2 persen sampai positif 0,6 persen,” kata Airlangga secara virtual, beberapa waktu yang lalu.

Airlangga menjelaskan, perkiraan itu didasari atas terjadinya perbaikan ekonomi Indonesia sejak kuartal III-2020 ke posisi minus 3,49 persen dari kuartal II minusnya mencapai 5,32 persen.

“Ini menunjukkan pertumbuhan quartal to quartal kita 5,05 persen,” tutur ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu.

Penyebabnya, dari sisi permintaan maupun penawaran telah berhasil kembali bergerak. Konsumsi rumah tangga ditegaskannya sudah pulih dan PMI Manufaktur Index juga sudah di fase ekspansi.

“Terkait dengan PMI Manufaktur di berbagai negara sudah mulai positif dan di Indonesia juga sudah 50,6,” ucapnya. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03