WartaPenaNews, Jakarta – Ratusan masyarakat di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menggelar salat istisqa dan kesenian tiban.
Mereka berdoa biar hujan segera turun, karena musim kemarau yang berkepanjangan, memicu wilayah ini kekeringan.
Salat istisqa ini dilaksanakan di sebuah tanah luas di Dusun Gedangan, Desa Mojo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Selesai salat istisqo, lalu masyarakat selamatan bersama dan dilanjut dengan kesenian tiban.
Ritual sama sama cambuk di antara dua orang ini digelar setiap tahun, disaat kemarau panjang terjadi. Meskipun terluka dan berdarah, tetapi masyarakat terlihat suka. Serta, tak cuma orang dewasa, tetapi beberapa anak pula ikut serta tanpa rasa takut.
Lukman Hakim, tokoh agama ditempat mengatakan, sudah delapan bulan lamanya kawasan daerahnya tidak turun hujan. Meski sebenarnya sejumlah wilayah sekitar sudah mulai hujan.
“Tiap tahun terjadi kemarau panjang, kami melaksanakan salat istisqo dan kesenian tiban. Aktivitas ini sesuai ini sudah bertahun-tahun lamanya, sejak nenek moyang kami,” kata Lukman Hakim, Minggu (17/11/2019).
Lukman Hakim menambahkan, kecuali melestarikan budaya leluhur, kegiatan itu sebagai bentuk pengharapan terhadap tuhan biar hujan segera turun. Umumnya, setelah salat istisqa dan ritual tiban dilaksanakan, tidak lama lalu hujan turun.
Buat diketahui, minimal ada 400-an Kepala Keluarga (KK) yang terpengaruh kekeringan di Dusun Gedangan. Hanya satu sumber mata air yang ada dan selama ini penuhi kebutuhan masyarakat, sekarang mulai jadi kering karena kemarau panjang. Serta, banyak tanaman pertanian yang mati dan petani mengalami gagal panen. (mus)