WartaPenaNews, Jakarta – Bunga (bukan nama sebenarnya), seorang anak berusia 19 tahun berubah menjadi korban nafsu bejat sang ayah kandung yang bernama Sugeng Slamet (44 tahun). Bunga merupakan wanita asal Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.
Dia lahir dari seorang ibu yang bernama Wahyuningsih (39 tahun), masyarakat Dusun Sumber Untung, Kecamatan Candipuro. Sugeng dan Wahyuningsih merajut interaksi keluarga melalui pernikahan siri di Dusun Segaran, Kecamatan Kendal Payak, Kabupaten Malang pada tahun 2000.
Interaksi keduanya tidak berjalan lancar. Barusan berjalan 1 minggu sang istri sudah rasakan tidak nyaman karena pendapatan sang suami sebagai pengayuh becak di Malang tidak cukup untuk menghidupinya.
“Wahyuningsih pergi ke Sumatera untuk tinggal bersama ibu kandung, si Sugeng karena tidak memiliki tempat untuk bernaung. Dianya pilih pergi ke Sumatera karena tidak punyai muka untuk bertemu orang tua kandungnya setelah interaksi gelapnya dengan Sugeng yang mensyaratkan keduanya menikah siri,” kata Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Arsal Sabhan pada wartawan Jumat (2/8/2019).
Bunga lahir di Dusun Pabrik Krajan Kec Padang Cerme Propinsi Lampung di rumah sang nenek yang bernama Suwarni (65 tahun). Suwarni kerja sebagai buruh tani di area orang. Setelah tiga bulan kelahiran Bunga, sang ibu juga pergi ke Malaysia sebagai TKW untuk menaikkan pendapatan.
Bunga kecil tumbuh dewasa dibawah naungan sang nenek sampai usia 15 tahun. Sang nenek yang sudah mulai menua dan tidak mampu membiayai sekolah bunga. Si nenek juga mengontak Sugeng supaya ambil anaknya karena sang anak pingin meneruskan sekolah ke tingkat SMA.
Pada 2015 Bunga dijemput oleh sang ayah dan pindah ke Kabupaten Lumajang. Mereka juga tinggal di rumah tante Sugeng yang bernama Sulasmi di Dusun Sumber Untung, Kecamatan Candipuro dimana Sugeng juga tinggal disana.
Dari pernyataan Bunga, kata Arsal, dirinya telah disetubuhi sang ayah lebih dari 50 kali sejak 2015.
“Dalam pernyataan Bunga, dirinya telah disetubuhi sang ayah lebih dari 50 kali sejak hidup bersama dengan Sugeng sejak tahun 2015 sampai 2019,” kata Arsal.
Arsal menambahkan, gara-gara aksi bejat sang ayah, Bunga mengalami trauma. Sekarang ini, Bunga diberikan di Rumah Aman punya Dinas Sosial.
“Saya berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi dan semoga saja Bunga bisa segera sembuh dari traumanya gara-gara tindakan bejat sang ayah,” katanya. (mus)