21 April 2025 - 03:39 3:39
Search

Mudik Diperbolehkan, Penyebaran Corona Bisa Tak Terkendali

WartaPenaNews, Jakarta – Keputusan pemerintah Indonesia memperbolehkan mudik mendapat kritikan tajam dari ahli epidemiologi karena berpotensi menyebabkan penyebaran virus corona menjadi tidak akan terkendali dan berpotensi menewaskan ratusan ribu korban orang.

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menegaskan keputusan pemerintah itu.

Dalam Pasal 13 ayat 10 dijelaskan bahwa moda transportasi tetap beroperasi dengan beberapa pembatasan seperti moda transportasi penumpang baik umum atau pribadi tetap memperhatikan jumlah penumpang dan menjaga jarak antar penumpang.

Untuk moda transportasi barang perlu memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk.

Setelah Permenkes itu terbit, pemerintah kini tengah menyusun buku panduan prosedur standar operasional untuk implementasi jaga jarak fisik (physical distancing) bagi penumpang.

Dokter epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengecam keputusan pemerintah tersebut.

“Pemerintah tidak menyadari begitu dahsyatnya daya penularan Covid-19 ini. Apakah kita ikhlas 200.000 rakyat Indonesia mati sia-sia bahkan bisa lebih. Prediksi saya akan mencapai 200.000 kalau kita terus seperti ini. Kita tidak memikirkan nyawa manusia, hanya dipikirkan ekonomi, ekonomi dan ekonomi,” kata Pandu kepada BBC News Indonesia.

Mengapa mudik dapat memperparah penyebaran dan berpotensi menyebabkan ratusan ribu orang meninggal?

Baca Juga: Cegah Covid-19 Menyebar, Gubenur Lampung Dirikan Posko Satgas Terpadu

Menurut Pandu karena banyak orang-orang di daerah merah (red zone) seperti Jakarta dan sekitarnya yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukan gejala atau asimtomatik.

“Disangkanya hanya dengan memeriksa suhu sudah bisa mendeteksi, sebagian orang itu tidak demam tapi di tenggorokan, saluran nafas atasnya banyak virus. Nah orang-orang asimtomatik ini yang menularkan ke seluruh dunia.

“Mereka yang mudik ini pulang ke kampung dan tidak tahu membawa virus karena tidak dites, lalu ketemu orang tua dan sanak saudara dan menginfeksi mereka. Dari daerah yang tidak ada virus lalu menjadi terpapar dan terjadi perluasan penyebaran infeksi,” kata Pandu. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait