WartaPenaNews, Jakarta – Muffest 2021, kembali hadir secara Hybrid di 5 kota besar, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bekasi dan Bandung.
“Recovery for Fashion Industry” menjadi tema penyelenggaraan gelaran yang paling banyak dinanti oleh pelaku industri, kolega, serta konsumen fashion muslim tanah air. Setahun pandemi telah menyadarkan para pelaku juga komunitas, khususnya Indonesian Fashion Chamber (IFC) untuk tetap menyelenggarakan event bergengsi ini.
Muffest merupakan event and movement fesyen muslim berkelanjutan, yang menjadi tolak ukur perkembangan fesyen muslim di tanah air. Muffest ditargetkan menjadi tolak ukur perkembangan fesyen muslim tanah air.
Ali Charisma, National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC) menyampaikan, “Muffest 2021 hadir sebagai platform yang dapat membantu pelaku industri fesyen muslim untuk memulihkan bisnis secara estafet, kami mengupayakan Muffest tetap terselenggara untuk membantu para pelakunya. Selaras dengan program pemerintah untuk survive, berusaha dengan menyesuaikan aturan hidup dimasa transisi pandemi.”
“Berbeda dari penyelenggaraan sebelum pandemi, kali ini konsep pameran diselenggarakan secara Hybrid. Merupakan inovasi yang mengedepankan teknologi digital, serta dapat memudahkan proses bisnis saat ini,” kata Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.
Muffest 2021 diselenggarakan mulai tanggal 18-28 Maret 2021 di Kota Kasablanka, secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo yang diwakilkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masukin. “Indonesia telah dicanangkan menjadi produsen produk halal terbesar dunia pada tahun 2024, dimulai dengan fesyen muslim. Konsep yang harus kita dukung bersama melalui sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Untuk menjadi pusat mode muslim dunia, kita perlu melakukan promosi terpadu seperti yang dilakukan Muffest secara konsisten. Bukan hanya di dalam negeri, namun juga secara global, sehingga positioning Catt sebagai pusat mode muslim dunia dapat diakui. Dengan Muffest 2021, semoga akan banyak menghasilkan transaksi perdagangan dan kerjasama secara berkelanjutan. ”
Pada acara opening ceremony digelar fashion show karya desainer dan Jenama fesyen muslim dan modest Indonesia diantaranya Hannie Hanantu, Monika Jufry, Deden Siswanto dan Ivan Gunawan Privilege Modest.
Keseluruhan koleksi yang ditampilkan merupakan ragam gaya busana muslim dari konvensional, kontemporer, hingga syar’i. Muffest mengajak para desainer dan jenama untuk tidak membuat koleksi baru, melainkan dengan memanfaatkan koleksi yang telah ada dengan menambahkan sentuhan baru sesuai tren dan selera pasar. Dengan konsep Ini diharapkan dapat menambah daya jual dan masa pakai suatu koleksi sehingga dapat kembali dipasarkan untuk keberlangsungan bisnis. (bud)