WartaPenaNews, Jakarta – Polisi diminta untuk segera mengungkap pelaku aksi teror yang terjadi di kediaman Ketua Persatuan Alumni (PA) 212 KH Slamet Ma’arif Selasa, 18 Februari 2020 dini hari tadi. Dalam aksi itu, jendela kaca rumah Ketua PA 212 hancur berantakan karena dilempari batu oleh orang yang tak dikenal.
Desakan itu muncul dari Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anton Tabah Digdoyo ketika dimintai komentarnya via telepon oleh redaksi, Selasa (18/2/2020).
Ia menduga aksi teror itu berkaitan dengan rencana aksi yang akan digelar oleh sejumlah ormas Islam, seperti Front Pembela Islam (FPI), PA 212, dan ormas Islam lainnya. Aksi 212 yang akan digelar pada, 21 Februari mendatang, mereka akan menuntut aparat penegak hukum mengungkap kasus-kasus megakorupsi bernilai puluhan triunan rupiah dengan menyeret para pelakunya ke penjara.
“Dari sini bisa dicari pelempar batu bisa diduga ada kaitannya dengan rencana aksi 212 Jumat yang akan datang di Jakarta. Aksi ini menuntut penanganan kasus mega korupsi yang kerugiannya berpuluh puluh trilun rupiah. Tetapi aparat dan penguasa seperti kong kalingkong karena pelakunya orang-orang partai pendukung penguasa,†terang Anton.
Anton juga mengkaitkan pelaku pelemparan batu ke rumah Ketua PA 212 masih ada kaitannya dengan kasus-kasus skandal megakorupsi yang saat ini masih ditangani oleh aparat penyidik.
“Saya sebagai pengurus MUI yang juga kebetulan senior Polri berharap pihak aparat cepat menangkap pelaku teror dan ungkap aktor intelektualnya supaya segalanya jadi terang benderang. Tupoksi penyidik memang membuat terangnya perkara,†tambah Anton.
Ia menambahkan, seharusnya kasus penyerangan itu mudah dideteksi karena faktor korelatif kriminogen seperti ini juga relatif mudah pengungkapkannya. “Termasuk kasus Harun Masiku dkk, itu sejatinya kasus yang relatif mudah. Tetapi kenapa menjadi sulit ya?,†tanya cendikia muslim yang juga mantan Jendral polri ini.
Baca Juga: Peneliti UGM Gawangi Lembaga Riset Dunia
Diberitakan, aksi teror terhadap rumah Ketua PA 212, KH Slamet Maarif, dilempari batu oleh orang tak dikenal pada Selasa dini hari (18/2) sekitar pukul 03.00 WIB. Kaca jendela rumah pun pecah berantakan.
Tak hanya itu, aksi teror ini kembali terjadi saat Slamet Maarif melakukan shalat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya di Cimanggis, Depok. Seperti teror ke rumahnya, batu-batu dilempar ke arah pintu masjid.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Cimanggis.
Sejumlah dugaan pun muncul. Paling kuat adalah terkait dengan rencana aksi unjuk rasa PA 212 bersama Elemen Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang mendesak penyelesaian sejumlah kasus korupsi. (rob)
