WartaPenaNews, Jakarta – Mantan Sekertaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman menduga ada pihak ingin memframing dengan mengkaitkan penangkapan terduga teroris di Condet dan FPI.
Tindakan ini sengaja diciptakan untuk melabelisasi organisasi yang didirikan Rizieq Shihab itu sebagai organisasi teroris.
“Ini ada operasi media besar-besaran dan sistematis, untuk penggalangan opini publik dalam rangka memframing, menstigma, dan melabelisasi saya mau pun FPI agar diteroriskan,” ujar Munarman dalam video yang beredar.
Pernyataan mengenai framing FPI sebagai organisasi teroris itu disampaikan Munarman tak lama setelah polisi menangkap terduga teroris di Condet, Jakarta Timur pada Senin (29/3) kemarin.
Munarman menuding tujuan dari framing tersebut agar segala tindak pembunuhan terhadap anggota FPI diwajarkan oleh masyarakat.
“Supaya kalau nanti saya mati ditembak di jalan, digerebek, orang bakal bilang “ya udah lah, dia teroris juga, ga apa-apa”. Itu aja tujuan operasi media ini,” kata kuasa hukum Rizieq Shihab itu.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membeberkan beberapa barang bukti penangkapan terduga teroris Condet dan Bekasi. Di jejeran barang bukti itu terlihat beberapa bilah pedang serta buku dan atribut FPI. Salah satu buku yang dihadirkan sebagai barang bukti dalam itu berjudul “FPI Amar Ma`ruf Nahi Munkar”.
Selain itu, selembar baju bewarna hijau dan putih dengan tulisan Laskar Pembela Islam juga turut dihadirkan.
Beberapa keping VCD hingga poster eks Pimpinan FPI Rizieq Shihab juga disita sebagai barang bukti oleh polisi. (rob)