7 May 2025 - 13:07 13:07
Search

Muncul Vaksin mRNA Berpotensi untuk HIV hingga Zika

wartapenanews.com – Sudah lebih dari dua tahun Covid-19 menjadi wabah yang berdampak pada kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Penanganan wabah dalam waktu cepat tentu menjadi tantangan utama bagi ilmuwan.

Tantangan ini menjadi stimulus terbukanya lanskap baru bagi peneliti dalam laju pengendalian dan pengembangan wabah di era modern. Pandemi juga membawa terobosan dalam pengembangan penelitian yang secara signifikan membawa perubahan besar bagi ilmuwan.

Dorongan percepatan dalam menghasilkan inovasi baru dalam percepatan pengendalian pandemi mengantarkan berbagai teknologi, data, dan penelitian inovasi baru yang menjalar pada wawasan tentang penyakit lain.

“Mengembangkan sains membutuhkan waktu bertahun-tahun dan membutuhkan kesempatan untuk diimplementasikan. COVID telah menyediakan lingkungan peraturan yang lebih mudah, dengan uji coba yang dilacak dengan cepat, sehingga pengembangan vaksin, misalnya, sangat cepat.” kata Deenan Pillay seorang profesor virologi University College London (UCL), dikutip dari The Guardian, Senin (21/2).

Umumnya diperlukan sebuah waktu yang cukup panjang dalam mengembangkan sebuah vaksin atau obat baru melalui regulasi formal. Namun hadirnya pandemi menjadi ruang baru dalam pengembangan dan dukungan berbagai pihak terhadap percepatan pengendalian COVID-19 dengan standar kualitas yang tetap terjaga.

Kemajuan ini berpengaruh pada peningkatan pengembangan obat-obat baru, vaksin, hingga teknologi inovatif. Pada sisi teknologi, pengembangan hadir dalam inovasi berbasis perawatan jarak jauh dan telemedicine.

Pada sisi pengembangan vaksin, vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) mengantarkan kunci regulasi oleh beragam badan yang mengatur dan memberikan kepercayaan investor dan industri. Hal ini menjadi gerbang pembuka persetujuan lebih lanjut dalam uji coba yang sedang dipersiapkan untuk manusia.

Vaksin yang menggunakan teknologi ini ada 2 sejauh ini yakni Pfizer dan Moderna. Keduanya menghasilkan efikasi yang tinggi, di atas 90 persen melawan varian awal corona.
Pengembangan mRNA memiliki potensi besar dalam hadirnya uji klinis yang sedang berlangsung terhadap penyakit virus seperti influenza, HIV, rabies, dan virus Zika, dengan hasil yang menjanjikan. Uji klinis tahap awal lebih lanjut berfokus pada berbagai jenis kanker.

Pandemi COVID-19 telah mendorong berbagai aspek percepatan pengembangan dalam mengendalikan fenomena tersebut. Norma-norma baru yang telah dibangun membawa perubahan dengan membawa sejumlah terobosan sehingga menghadirkan penelitian yang berkembang. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait