29 April 2025 - 00:43 0:43
Search

Netanyahu Bersumpah Tak Akan Hentikan Serangan Israel di Rafah

WARTAPENANEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan yang menewaskan sejumlah warga Palestina yang terlantar di Rafah pada Minggu (26/5/2024) adalah sebuah kecelakaan tragis, di tengah meningkatnya kecaman internasional atas serangan tersebut.

Setidaknya 45 orang tewas menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. Ratusan lainnya dirawat karena luka bakar parah, patah tulang, dan luka pecahan peluru.

Berbicara di parlemen Israel, Netanyahu mengatakan sangat penting bagi Israel untuk mengambil setiap tindakan pencegahan untuk melindungi warga sipil yang terjebak dalam pertempuran di Gaza.

Namun dia bersikeras bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan upaya terbaik mereka untuk tidak merugikan mereka yang tidak terlibat dalam konflik tersebut dan berjanji untuk terus berperang melawan Hamas.

“Saya tidak bermaksud untuk mengakhiri perang sebelum setiap tujuan tercapai,” kata Netanyahu dalam pidatonya, yang disela oleh cemoohan dari anggota keluarga sandera yang disandera oleh Hamas selama serangan 7 Oktober di Israel selatan.

Netanyahu mendapat serangan dari beberapa anggota keluarga karena gagal mencapai kesepakatan untuk memulangkan orang yang mereka cintai.

“Di Rafah kami telah mengevakuasi sekitar satu juta warga non-kombatan dan meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga non-kombatan, sayangnya ada sesuatu yang tidak beres secara tragis,” lanjutnya.

“Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mengambil kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami,” ujatnya.

Organisasi-organisasi internasional telah mengutuk serangan tersebut, dan Uni Eropa bersikeras bahwa Israel harus menghormati keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) pekan lalu untuk menghentikan serangan di Rafah. Diplomat utama blok tersebut, Josep Borrell, menyebut serangan yang terjadi pada Minggu (26/5/2024) itu mengerikan.

Terlepas dari keputusan ICJ, Israel telah berjanji untuk melanjutkan invasi ke Rafah, dan para pejabat bersikeras bahwa keputusan tersebut memberikan ruang bagi serangan tersebut untuk mematuhi hukum internasional.

Sementara itu, kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa tidak ada perubahan nyata dalam metode dan sarana peperangan yang digunakan oleh Israel yang telah menyebabkan begitu banyak kematian warga sipil.

Israel melancarkan serangan ke Rafah pada Minggu (26/5/2024) hanya beberapa jam setelah Hamas melancarkan serangan rudal pertamanya ke Tel Aviv dalam beberapa bulan.

Pejabat IDF mengatakan bahwa serangan itu telah menewaskan dua komandan senior Hamas, dan pihaknya sedang menyelidiki kematian warga sipil di daerah tersebut.

Namun Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan serangan udara tersebut menargetkan tenda-tenda pengungsi di dekat fasilitas PBB di Tal al-Sultan, sekitar 2 km (1,2 mil) barat laut dari pusat Rafah.

Video dari lokasi kejadian di kawasan Tal al-Sultan pada Minggu (26/5/2024) malam menunjukkan ledakan besar dan kebakaran hebat yang terjadi.

Rekaman grafis menunjukkan sejumlah bangunan terbakar di samping spanduk bertuliskan “Kamp Perdamaian Kuwait ‘1’”, serta petugas pertolongan pertama dan orang-orang yang berada di sekitar membawa beberapa jenazah. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait