WartaPenaNews, Jakarta – Membayangkan seorang wanita menaklukkan buaya sepanjang 8,6 meter hanya dalam sekali tembak (one shoot) adalah hal yang tak pernah bisa disangka-sangka.
Peristiwa langka sekaligus nyata itu terjadi pada tahun 1955, di Karumba, Australia. Krystyna sang penakluk buaya itu tak punya pilihan ketika melihat predator air merangkak naik ke daratan mendekati putrinya (Barbara) yang masih balita.
Dikisahkan ulang oleh George Pawlowski saat diwawancara Daily Mail Australia. Momen itu merupakan kejadian yang tak pernah bisa mereka lupa.
“Adikku keluar dan melihat buaya sehingga dia berteriak, ‘Barbara, buaya!’. Ibuku buru-buru mengambil senapan dan menembak di antara kedua matanya.â€
Hanya bermodal senapan dan satu tembakan, peristiwa itu pun membawa keberkahan bagi keluarga Pawlowski. Selain mendadak terkenal di seantero jagat raya, rekor baru juga didapat oleh keluarga Pawlowski. Pasalnya, buaya sepanjang 8,6 meter itu adalah predator terbesar yang terbunuh atau ditangkap di Australia. Bahkan rekor itu bertahan hingga hari ini.
Keluarga Pawlowski adalah imigran Polandia. Mereka datang ke Australia pada tahun 1949 dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian di negeri kangguru tersebut.
Tak pelak, berkat kejadian tak terduga itu, keluarga Pawlowski memutuskan untuk menjadi pemburu buaya. Ron Pawlowski selaku kepala keluarga membuat kapal kecil sebagai sarana mereka berburu buaya.
Hal itu tak lepas dari peran istrinya, Krystyna yang telah berhasil merubuhkan buaya dalam sekali tembakan. Lebih dari 15 tahun menjadi pemburu buaya, Krystyna telah menaklukan sepuluh ribu ekor buaya.
Kabar yang tersiar hingga hari ini, ibu tiga anak itu hanya meleset tiga kali dalam perkara menembak. Meskipun ia belum begitu piawai menggunakan senapan pada saat itu, akan tetapi nalurinya dengan mudah menembak buaya dalam keadaan bergerak.
“Dia menembakkan pistol lebih baik dari saya dan bahkan lebih menakutkan ketika dia menggunakan senapan untuk menargetkan target yang bergerak. Kami semua menembak kepala botol pada jarak hampir 100 meter tetapi Krystyna bahkan dapat menembak di lubang di bekas tembakan lama,” kenang Ron tentang bakat istrinya.
Tak hanya itu, George juga membagikan hal menarik tentang ibunya yang memiliki gaya terbilang unik saat memburu buaya.
“Ibuku, tak keberatan sama sekali saat memasuki lumpur. Uniknya, dia kerap mengoleskan kutek dan lipstik saat berburu. Hal itu menjadikannya berbeda dari yang lain,” kata George Pawlowski.
Keunikan ibunya saat berburu buaya, juga pernah diakui oleh Krystyna saat ia diwawancarai seorang jurnalis di Brisbane.
“Menghabiskan waktu dalam perburuan disertai lipstik dan cat kuku favoritku, dan ketika aku menarik pelatuk, ia seperti mengetahui keberadaanku.”
Kepiawaian Krystyna dalam berburu juga diimbangi dengan kelihaiannya dalam menguliti buaya lebih baik dan cepat dari siapa pun.
“Seorang pria di Australia utara mengklaim tidak ada yang bisa menguliti kulit buaya lebih cepat daripada dirinya. Maka terjadilah kompetisi antara ibu saya dan orang ini. Ibu saya menguliti kulit buaya, membersihkan, mengasinkan, menggulungnya dan menyeruput kopi sementara lelaki itu masih bekerja keras,†kenang George lagi. (mus)