IPOL.ID – Seorang pria berusia 40 tahun warga RT 12 RW 06, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur ditemukan tewas dalam keadaan terjepit di lubang ventilasi rumahnya.
Informasi yang dihimpun, korban berinisial BY ditemukan isterinya pada Selasa (2/5) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, BY ditemukan dalam keadaan kepala dan tangan diduga terjepit di dalam lubang ventilasi unit kontrakan.
“Istrinya pada waktu pulang kerja itu kemudian teriak-teriak minta tolong kepada masyarakat sekitar,” kata warga sekitar Sugi di Cakung, Rabu (3/5).
Saat ditemukan kondisi kedua kaki korban terkatung pada bagian dalam unit kontrakan dan sudah membiru. Diduga korban kehabisan oksigen.
Kuat diduga korban BY yang terbujur di ventilasi belum lama meninggal dunia sebelum ditemukan istrinya. Karena dari hasil pemeriksaan kondisi jasad BY belum membusuk.
“Posisi korban tadi ada di lubang angin palanya masuk,” ungkap Sugi.
Usai ditemukan, warga langsung melapor ke jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur untuk dilakukan proses evakuasi terhadap jenazah korban dari lubang ventilasi.
Komandan Pleton Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Sektor Cakung, Apit menduga korban meninggal dunia karena kehabisan oksigen sewaktu terjepit.
“Dia mungkin mau ambil apa, nah mungkin diduga kepeleset, pijakannya tidak ada. Mungkin teriak enggak ada yang dengar. Kemungkinan kehabisan nafas, ada sesak di dada, nafasnya terganggu,” tukas Apit.
Jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cakung sempat melakukan olah TKP dan proses identifikasi awal untuk keperluan penyelidikan penyebab meninggalnya korban.
Namun setelah jenazah diturunkan dari lubang ventilasi oleh personel Damkar Jakarta Timur dan hendak dibawa anggota Polsek Cakung ke rumah sakit untuk diautopsi, pihak keluarga menolak.
Dalam masa berkabung, akibat kejadian memilih jenazah tidak diautopsi di rumah sakit untuk memastikan penyebab meninggal korban. Sejurus agar pihak keluarga dapat segera memakamkan BY.
“Untuk proses evakuasi tidak ada kesulitan karena memang ini posisinya rendah dan kita bisa bantu hanya dengan menopang memapah turun ke bawah,” pungkas Apit. (Joesvicar Iqbal)