WartaPenaNews, Jakarta – Masyarakat Indonesia merupakan tipikal konsumen yang senang berbelanja dengan berinteraksi secara langsung.
Senang Memegang Tapi Jangan Sampai Merusak Ya
Tidak puas hanya dengan melihat lho, tipikal konsumen Indonesia senang memegang, memeriksa jahitan dan mencoba barang yang dibeli. Alasannya sih sederhana, ingin mengetahui langsung kualitas bahan yang digunakan, sesuai tidak modelnya dengan bentuk tubuh. Konsep belanja konvensional seperti ini, dirasakan dapat memberikan kepuasan tersendiri.
Namun berbelanja secara konvensional memiliki kelemahan, selain harus menyediakan waktu khusus, harus didukung dengan perilaku pembeli. Saking gemarnya memegang, terkadang ada yang kurang kontrol hingga merusak barang. Untuk produk fashion umumnya bahan halus seperti sutera atau rajut, rusak tersangkut kuku jari. Atau ternoda karena tangan konsumen kotor.
Kejadian ini kemudian membuat penjual membuat larangan, untuk tidak memegang barang dagangan. Jika sampai rusak dianggap membeli.
Layanan Paripurna Jaminan Kepuasan Pembeli
Walau terkesan praktis, bagi sebagian orang berbelanja secara online tidak mampu memberikan kepuasan total kepada pembeli layaknya berbelanja offline. Apalagi jika pembeli dikecewakan dengan kualitas produk dan layanan.
Hal ini berawal dari ulah kurang terpuji oknum penjual. Meng-up-load produk yang berkelas, kemudian mengirimkan kualitas kaleng-kaleng membuat konsumen kesal. Lainnya, tehnik foto dan stylish yang terkesan up, seringkali mengecoh konsumen. Ulah nakal tersebut hanyalah sepenggal cerita tidak sedap pengalaman berbelanja online.
Founder Aleza, Dia Demona mengatakan, “Untuk menghadirkan konsep belanja yang nyaman dengan komitmen memberikan layanan paripurna, Aleza berkenan menghadirkan beberapa toko offline yang berlokasi di Jakarta, Aceh dan Jambi.
Bahkan di tahun depan 2020 akan ada beberapa toko lagi yang dibuka di Palembang, Lampung dan Bandung. Serta menambah beberapa toko di Jakarta, untuk mengakomodir kebutuhan pembeli yang ingin melihat langsung produk yang akan dibeli, mencoba serta menyentuh bahan yang digunakan, sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.”
“Selain kualitas dari berbagai produk yang terus di up-date, layanan profesional, diantaranya menjadi fashion stylist bila dibutuhkan, dan perlakuan seperti sahabat kepada setiap konsumen, menjadi spirit dan optimis kami untuk menghadirkan terus konsep toko offline, “kata Dia.
Berdiri di tahun 2016, Aleza menjadi salah satu brand modest fashion ritel Indonesia yang mampu berkontribusi untuk perkembangan fashion di Indonesia. Dengan mengakomodir kebutuhan para pecinta fashion kaum perempuan Indonesia, dari berbagai kelompok umur. Menjadikan local brand sebagai pilihan utama untuk berbelanja, yang sudah tentu dapat menggairahkan perekonomian masyarakat, “ujar Dia. (bud)