21 April 2025 - 17:29 17:29
Search

Pandemi atau Tidak, Warga Jakarta Diimbau Gunakan Masker

wartapenanews.com –  Penggunaan masker untuk warga Jakarta menjadi sebuah keharusan. Ada pandemi COVID-19 atau tidak, warga diharapkan tetap menggunakan masker sebagai bagian dari kehidupan normal. Ini karena ancaman polusi yang masih tinggi di Ibu Kota.

Anjuran penggunaan masker sejak awal pandemi terus digaungkan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa wabah COVID-19 masih ada. Jokowi meminta masker tetap digunakan baik di dalam atau luar ruangan. Sebelumnya Jokowi sempat mengumumkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker di luar ruangan pada Mei 2022 lalu. Ketika itu pandemi COVID-19 masih relatif terkendali ketimbang saat ini.

Sementara itu, kasus COVID-19 sampai saat ini masih mengalami penambahan signifikan. Hingga Rabu, 10 Agustus 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 5.926. Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.261.605 terhitung sejak Maret 2020. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak yaitu 2.224 kasus baru.

Masih tingginya kasus COVID-19 ini menuntut kewaspadaan kita untuk mencegah penularan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak. Apalagi ada varian baru yang kini sedang berkembang luas di banyak negara, yakni varian BA.4 dan BA.5.

Penggunaan masker menjadi salah satu cara efektif menghalau virus corona ini. Namun sebenarnya masker tak hanya melindungi kita dari virus penyebab COVID-19, tetapi juga dari polusi udara. Masker akan sangat membantu menghalau racun dari polusi kendaraan maupun industri.

Polusi di Jakarta
Dalam beberapa saat terakhir, polusi di Ibu Kota memang cukup mengkhawatirkan. Semasa pandemi, udara Kota Jakarta lebih bersih dan sehat karena berkurangnya aktivitas kendaraan dan warga, namun kini semuanya berangsur normal. Kemacetan kembali terjadi di banyak ruas jalan, sementara beberapa industri di sekitar Jakarta mulai kembali aktif.

Studi IQAir, Air Quality Index (AQI) menyebutkan, Jakarta sebagai salah satu kota paling tercemar di Indonesia dan di seluruh dunia. Pada 20 Juni, AQI Jakarta mencapai 196, hanya sedikit di bawah kategori ‘Sangat Tidak Sehat’. Sementara Energy Policy Institute di University of Chicago’s Air dalam laporan Quality Life Index Juni, menyebut penduduk Jakarta bisa kehilangan tiga hingga empat tahun harapan hidup karena polusi udara.

Akibat tingginya tingkat polusi ini, kesehatan masyarakat Jakarta menjadi pertaruhan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengungkapkan, terdapat 5,5 juta kasus per tahun akibat polusi udara terjadi di Ibu Kota. Dari jumlah tersebut, biaya untuk kesehatan ditaksir mencapai Rp6,8 triliun.

“Pakar mengatakan 5,5 juta kasus penyakit disebabkan oleh pencemaran udara per tahunnya di Jakarta. Itu hampir 11 kasus setiap menitnya, dan biaya kesehatan akibat ini sekitar Rp6,8 triliun,” katanya. Pernyataan itu ia ungkapkan dua tahun lalu, bisa jadi angkanya malah lebih memburuk.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 99 persen orang terpapar polusi tingkat berbahaya seperti partikel, karbon monoksida, ozon, dan nitrogen dioksida. Polusi udara telah lama dikaitkan dengan asma, penyakit jantung dan paru-paru dan beberapa jenis kanker. Sekitar 7 juta orang per tahun meninggal sebelum waktunya karena penyebab yang berhubungan dengan polusi.

Banyak polutan yang merugikan dalam jangka pendek juga menyebabkan efek jangka panjang dari pemanasan global. Karbon dioksida, gas rumah kaca yang paling umum, sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan pembakaran pertanian.

Proses yang sama menghasilkan jelaga, atau PM2.5 – partikel kecil 2,5 mikrometer atau lebih kecil yang menembus paru-paru dan memasuki aliran darah, meningkatkan risiko gagal jantung. Metana, gas rumah kaca 80 kali lebih kuat daripada karbon dioksida pada pemanasan planet ini, mengarah pada pembentukan ozon di permukaan tanah, komponen kunci dalam kabut asap dan oksidan yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait