WartaPenaNews, Jakarta – Â Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), penerapan teknologi menjadi hal yang wajib bagi dunia pendidikan, dari sekolah hingga perguruan tinggi. Walaupun demikian, tidak mudah bagi institusi pendidikan untuk mendapatkan platform teknologi yang sesuai dengan metode pembelajaran yang dibutuhkan. Lark, sebuah platform kolaborasi dengan fitur yang terintegrasi dapat menjadi solusi bagi dunia pendidikan untuk dapat menjalankan proses belajar mengajar tanpa terkendala jarak dan waktu.
Kemajuan teknologi saat ini telah membuat proses perolehan informasi berlangsung dengan cepat dan mudah. Kemajuan ini juga membawa manfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia. Menurut DR. Devie Rahmawati, Dosen sekaligus Peneliti Sosial dan Komunikasi, salah satu hal positif dari pandemi yang terjadi saat ini adalah semakin cepatnya proses penyerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagi dunia pendikan. Menurut hasil penelitian Quality of Live and Education Ranking 2020 yang dilakukan USNEWS.com, Indonesia berada pada urutan ke-55 dalam hal pendidikan, dan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Perubahan yang sangat cepat dalam penyerapan teknologi telah menjadi mata air sekaligus air mata bagi dunia pendidikan. Teknologi tentu membuat proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. Namun di sisi lain juga memicu tantangan baru secara biologis, psikologis dan sosiologis bagi masyarakat. Untuk mengoptimalkan, selain dibutuhkan perangkat dan konektivitas yang memadai, kemampuan beradaptasi dengan teknologi juga wajib dimiliki oleh seluruh tenaga pengajar maupun pelajar. Karena itu dibutuhkan peran serius dari pemerintah maupun institusi pendidikan,” ucap DR. Devie Rahmawati, Peneliti Sosial dan Komunikasi.
Saat ini, perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan yang paling siap menjadi pelopor dalam mengoptimalkan teknologi untuk proses belajar mengajar. Kedepannya diharapkan juga dapat diimplementasikan oleh jenjang pendidikan di bawahnya. Menurut McKinsey, usia mahasiswa saat ini masuk kategori generasi milenial, yang dianggap sebagai generasi digital natives yang pertama, dan sudah terbiasa oleh internet, sosial media, hingga teknologi sejak dini. Disamping itu, dengan kebutuhan pembelajaran yang lebih mengedepankan interaksi dan kolaborasi, penerapan teknologi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
“Generasi milenial mempunyai kemampuan literasi digital yang baik, karena itu penerapan teknologi bukan merupakan hal yang sulit bagi mereka. Walaupun demikian, institusi pendidikan wajib menentukan platform teknologi yang tepat, yang dapat mengakomodir kurikulum yang mereka miliki, proses interaksi yang diinginkan, dan tentu saja mempunyai manfaat jangka panjang. Kehadiran Lark sebagai platform kolaborasi yang terintegrasi dapat mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien bagi dunia pendidikan di Indonesia,” tambah Devie.
Platform kolaborasi Lark dapat menjadi solusi bagi tantangan yang dihadapi dunia pendidikan. Lark dapat mempertemukan seluruh pihak terkait yaitu dosen dan sesama mahasiswa untuk saling berinteraksi di dalam satu platform. Salah satu fitur utama yang dapat bermanfaat untuk proses belajar yaitu Lark Video Call yang memungkinkan melakukan konferensi video secara gratis dan dapat menampung hingga 100 peserta. Lark Video Call dapat dipergunakan untuk sesi kelas maupun workshop. Dan melalui Lark Video Call, dosen maupun mahasiswa dapat berinteraksi layaknya kuliah tatap muka seperti biasa. Dan untuk menunjang real time collaboration, Lark Video Call dilengkapi dengan magic share, dimana mahasiswa dapat mengirim maupun mengedit tugas dalam format document, spreadsheet, maupun presentasi. Lark juga menghadirkan fitur untuk membuat livestream class yang dapat diupload pada Youtube dan Facebook.
Untuk sarana komunikasi Lark menyediakan Lark Messenger, yang di desain untuk dapat memaksimalkan komunikasi antar mahasiswa serta dosen dengan kapasitas sampai dengan 5.000 anggota. Lark Messenger juga dapat digunakan untuk menelepon, memeriksa jadwal kelas, atau deadline tugas, hingga mengirim dokumen secara langsung. Dan untuk mempermudah proses komunikasi, Lark Messenger dapat menterjemahkan pesan secara otomatis dari lebih dari 100 bahasa ke dalam bahasa Inggris, Cina, Jepang, dan Thailand.
Sementara itu dengan fitur Lark Docs dan Lark Sheets, mahasiswa dapat membuat dan mengedit dokumen kapan saja dan dimana saja. Fitur sharing docs, juga memungkinkan mahasiswa maupun dosen untuk mengakses dokumen, melakukan perubahan, atau memberikan komentar secara real time. Lark Docs dan Lark Sheets juga mendukung penyisipan beragam jenis konten file, seperti gambar, video, bagan, dan bahkan obrolan grup dan polling. Untuk penyimpanan data, Lark menyediakan layanan cloud gratis di Lark Drive dengan kapasitas hingga 200 GB.
“Salah satu hal penting yang dimiliki Lark adalah platform ini dapat digunakan dalam berbagai situasi, baik pembelajaran jarak jauh (PJJ), maupun kelas tatap muka seperti biasa. Disamping itu dengan fitur yang terintegrasi, segala kegiatan dapat dilakukan dalam satu platform. Lark dapat diakses dengan perangkat digital yang umum, seperti laptop, komputer, maupun ponsel. Dan dengan user interface yang mudah menjadikan Lark dapat digunakan oleh seluruh jenjang pendidikan formal, mulai dari TK hingga perguruan tinggi,†jelas Suryanto Lee, Senior Professional Service Consultant Lark.
Lark tersedia dalam versi website yang dapat diakses di Windows, dan MAC, serta versi aplikasi untuk Android dan IOS. Saat ini, Lark tersedia dalam 11 bahasa tampilan, termasuk Bahasa Indonesia. (cim)
