WartaPenaNews, Jakarta – Ada banyak efek sosial sehubungan dengan pandemi yang dirasakan masyarakat, khususnya perempuan muda. Dampak ekonomi membuat mereka putus atau tidak melanjutkan sekolah, lalu memutuskan untuk menikah muda.
Jalan yang mereka tempuh ternyata tidak mengentaskan permasalahan tersebut, justru menimbulkan permasalahan baru berupa KDRT. Seandainya mereka berkesempatan untuk bersekolah, berprestasi hingga berkarir atau berusaha sendiri, kelak akan hadir sosok perempuan Indonesia yang trengginas dan mumpuni dalam menghadapi setiap tantangan zaman.
Untuk membantu mengentaskan permasalahan ini, Fair & Lovely yang secara global bertransformasi menjadi “Glow & Lovely” tetap berkomitmen untuk menjalankan “Glow & Lovely Program Bintang Beasiswa 2021. Beasiswa yang dikemas cantik dan sangat unik ini senantiasa menghadirkan ragam inovasi untuk penerimanya. Salah satunya, konsep pendidikan masa depan tidak hanya berpedoman kepada prestasi akademis, namun hadir beragam keahlian seperti mampu berpikir kritis, problem solving, public speaking, leadership hingga wirausaha.
Meraih Cerah Dengan Kecantikan dan Potensi Diri
Amaryllis Esti Wijono, Head of Marketing Skin Care Category Unilever Indonesia menyampaikan,”Transformasi Glow & Lovely merupakan bentuk perwujudan komitmen Unilever dalam mendukung keberagaman dan inklusivitas yang dilakukan pada tatanan brand. Kami meyakini kecantikan harus menjadi pengalaman positif bagi setiap orang untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Kami secara konsisten mendorong para perempuan muda meraih cerah mereka, selain memiliki kulit bersih sehat, mereka terus memberdayakan diri melalui pendidikan agar memancarkan inner glow mereka. ”
“Selama empat tahun, “Glow & Lovely Bintang Beasiswa telah menjadi program ikonik yang dinanti. Agar cakupannya kian luas, program kini hadir di Pulau Sumatera seperti di Provinsi Lampung, Riau dan Aceh, sehingga bertambah menjadi 14 provinsi,” ujar Felix Winarta, Senior Brand Manager Glow & Lovely.
DR. Devie, pendidikan merupakan solusi untuk berkontribusi pada pembangunan, serta pengentasan kemiskinan.
Keprihatinan terputusnya pendidikan bagi perempuan muda Indonesia disampaikan oleh DR. Devie Rahmawati, S. SOS., M. Hum, Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia. Devie memaparkan,” bagaimana kondisi pandemi kian menyudutkan posisi perempuan pada 3P. Pendapatan secara umum berkurang, yang mendorong Pendidikan menjadi tertunda, bahkan terhenti serta meningkatkan angka Pernikahan dini. “Pendidikan harus diprioritaskan untuk perempuan dalam kondisi apapun, karena berdampak langsung pada pembangunan serta kemiskinan.
Dunia masih sering mengabaikan peran besar perempuan, baik dilevel personal maupun profesional. Sekitar 77% dari 400 perusahaan di Indonesia sepakat bahwa keberagaman gender telah mendatangkan beragam manfaat. Partisipasi SDM yang beragam, termasuk perempuan mendorong perusahaan untuk memperoleh capaian yang lebih baik. 66% kenaikan profitabilitas, produktivitas, kreatifitas, inovasi, keterbukaan, hingga 53% mengaku reputasi perusahaan menjadi kian baik.”
Selain beasiswa, dihadirkan pula sejumlah kelas pendampingan untuk memaksimalkan masa studi dan mengembangkan potensi para Adik Bintang (penerima manfaat beasiswa). Lintang Gustika, Project Manager Hoshizora Foundation menceritakan,” Para Adik Bintang terpilih, mereka juga aktif berorganisasi. Bahkan berprestasi di tingkat nasional dan internasional.”
Info lengkap serta pendaftaran dapat diakses melalui : www.KelasBerbagiCerah.com
Pendaftaran mulai Januari hingga Maret 2021. (bud)