WartaPenaNews, Jakarta – Setelah melarikan diri ke Irak dari Suriah, Komandan ISIS yang dikenal sebagai Pangeran Pertempuran ditangkap di Mosul barat, Minggu (24/2) lalu.
Dia terlibat dalam beberapa perkelahian melawan pasukan keamanan di provinsi Anbar, yang duduk di sepanjang perbatasan dengan Suriah, lapor kantor berita Alghad Press Irak.
Menurut Daily Mail, Mosul menjadi benteng bagi ISIS setelah kelompok teror itu menangkapnya pada 2014 dalam serangan yang mengumumkan kelompok itu kepada dunia sebagai ancaman keamanan utama.
Dari menara Masjid Agung Mosul al-Nuri inilah Abu Bakar al-Baghdadi memproklamasikan ‘kekhalifahan’ ISIS sebelum kota itu direbut kembali pada tahun 2017, meskipun tidak sebelum kelompok teror menghancurkan masjid.
Namun, dengan kondisi kekhalifahan yang saat ini di ambang kehancuran, banyak pejuang ISIS melarikan diri kembali ke Irak dengan harapan memerangi perang gerilya melawan pemerintah.
“Pangeran pertempuran yang disebut Negara Islam itu ditangkap di distrik Rabia, sebelah barat Mosul. Dia baru saja kembali dari Suriah, tempat dia melarikan diri setelah pembebasan wilayah Irak dari kelompok teroris,” kata Direktorat Intelijen Militer Irak.
Pihak Intelijen Irak menjelaskan, pada puncak kekuatannya, ISIS mengendalikan wilayah yang meliputi sebagian besar Irak utara yang membentang ke pinggiran Baghadad, menyeberang ke Aleppo di Suriah.
Tetapi, serangan oleh pasukan koalisi yang didukung Amerika, termasuk Kurdi, dan pasukan pemerintah yang didukung Rusia, termasuk Iran, telah mendorong kelompok itu kembali.
“Sekarang telah kehilangan 99 persen wilayah yang pernah dikontrolnya dan sedang mengadakan perlawanan terakhir di dekat Baghouz, di Suriah. Setiap hari, ratusan pejuang, keluarga mereka dan warga sipil melarikan diri atau ditangkap oleh pasukan yang maju, termasuk sejumlah orang asing,” jelasnya
Dengan kelompok teror menghadapi kehancuran, Presiden Trump telah bersumpah untuk menarik pasukan AS dan menyerahkan tanggung jawab untuk menahan pejuang yang tersisa ke Turki. AS juga telah mengatakan kepada sekutunya untuk membawa anggota ISIS di tanah asing kembali ke rumah, atau berisiko kehilangan mereka.
Itu termasuk pengantin ISIS Inggris Shamima Begum, yang melarikan diri ke London timur untuk bergabung dengan kelompok itu pada tahun 2014, sebelum ditemukan di sebuah kamp pengungsi awal bulan ini.
Dia telah dilucuti kewarganegaraan Inggris dan dilarang kembali ke Inggris setelah Menteri Dalam Negeri menganggapnya risiko keamanan, tetapi keluarganya telah mengancam tantangan hukum. (der/fin)