WartaPenaNews, Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia – PT PELNI (Persero) juga tengah
mempersiapkan diri untuk penerapan The New Normal setelah genap dua bulan menjalankan kebijakan Work From Home (WFH) bagi pegawai daratnya dan pemberlakuan skema port stay bergantian bagi kapal-kapal penumpangnya dengan hanya membawa angkutan logistik.
“Skenario yang sedang disusun ini ditujukan bagi seluruh karyawan, mitra kerja, dan para pelanggan kapal PELNI dengan meningkatkan penggunaan teknologi dan digitalisasi,” terang Insan Purwarisya L. Tobing, Direktur Utama PT PELNI (Persero).
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PELNI, Yahya Kuncoro mengatakan, penggunaan teknologi dan digitalisasi di lingkungan perusahaan akan ditingkatkan guna meminimalisir adanya kontak fisik selama kegiatan kerja berlangsung. Manajemen juga mulai merencanakan flexible working time bagi seluruh karyawan PELNI.
Skenario new normal life diterapkan sebagai tindaklanjut atas surat dari Menteri BUMN No: S-336/MBU/05/2020 Perihal Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara, pada 15 Mei 2020.
“Manajemen kini sedang menyusun strategi serta langkah-langkah yang akan dilakukan pasca lebaran nanti untuk seluruh karyawan, terutama bagi para anak buah kapal sebagai benteng dalam menjalankan kegiatan operasional Perusahaan,” ungkap Yahya.
Melalui Surat Keputusan Direksi, Manajemen telah membentuk tim task force penanganan Covid-19 dalam mengantisipasi fase new normal life di PELNI. “Tim task force dibentuk dengan fungsi dan tugas untuk menyusun rencana kebijakan perusahaan dan mempersiapkan perusahaan dalam mengantisipasi terjadinya fase new normal,” jelas Insan.
Senada dengan hal tersebut, Yahya menambahkan bahwa selama menjalani fase new normal life, karyawan yang berusia di bawah 45 tahun akan diberikan izin bekerja di kantor pasca lebaran nanti. Untuk mendukung hal tersebut, Manajemen PELNI akan lebih memperketat proses pengawasan kesehatan sesuai dengan arahan Pemerintah.
“Pelaksanaan physical distancing, kewajiban penggunaan masker selama berada di wilayah lingkungan kerja, pengecekan suhu tubuh, dan menjaga kebersihan lingkungan kerja akan kami perketat dan tentunya akan kami awasi terutama pada abk dan armada kapal,” tambah Yahya.
Sebagai langkah awal, PELNI telah menerapkan penjualan tiket non mudik bagi para penumpang yang sesuai dengan persyaratan pada SE Gugus Tugas Covid-19 No 4/2020 dan SE Dirjen Hubla No. 21/2020.
PELNI telah mengatur pembatasan akses bagi penumpang selama berada di atas kapal dan membatasi interaksi antara petugas dengan penumpang, serta mengatur protokol jaga jarak antar penumpang baik itu pada proses embarkasi, nomor bed, saat pengambilan makan, hingga proses debarkasi.
PELNI sebagai BUMN yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dimana kapal perintis menyinggahi 275 pelabuhan dengan 3.739 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. (rob)