WartaPenaNews, Jakarta – Penyidik Polda Metro Jaya akhirnya menunda pemeriksaan artis Gisella Anastasia atau Gisel terkait video syur pada Jumat (8/1) mendatang. Penundaan ini dilakukan karena Gisel tidak bisa datang ke Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan penyidik.
Sedianya, Gisel diperiksa hari ini bersama Michael Yukinobu De Fretes, pemeran pria dalam video syur 19 detik yang beredar luas di sosial media. Melalui kuasa hukumnya, Gisel mengonfirmasi ketidakhadirannya tersebut kepada polisi melalui surat resmi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kuasa hukumnya Gisel meminta penundaan pemeriksaan kliennya. Alasannya, Gisel hari ini hendak menjemput putri semata wayangnya yang baru pulang liburan dari Bali.
Menurut Yusri, pemeriksaan tehadap mantan istri aktor Gading Marten itu akan dilaksanakan pada Jumat 8 Januari 2021 mendatang. “Kita jadwalkan pada Jumat besok jamnya sama yaitu jam 10.00 WIB,†tegasnya.
Permohonan penundaan pemeriksaan tersebut dimaklumi penyidik karena ini adalah pemeriksaan pertama.
Berbeda dengan Gisel, Michael Yokinobu de Fretes datang memenuhi panggilan penyidik. Saat ini, Yukinobu masih menjalani pemeriksaan. “Kalau pemeriksaan masih berlangsung dan apa isi pemeriksaannya nanti saja,†kata Yusri Yunus.
Sebelum diperiksa, Yukinobu dilakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya nonreaktif sehingga pemeriksaan sebagai tersangka dilanjutkan. “Kalau hasilnya nanti, itu adalah ranah penyidikan,†ujarnya.
Seperti diketahui, viralnya video porno dengan pemeran mirip artis Gisel sempat membuat heboh lini massa. Dalam kasus video syur mirip Gisel ini, Polda Metro Jaya sudah menetapkan dua admin media sosial sebagai tersangka karena menyebarkan secara masif video porno itu. Motif mereka menyebarkan video itu hanya untuk mendapatkan followers yang banyak.
Terkini, polisi menyebut Gisel sudah mengakui jika dialah pemeran wanita yang ada dalam video tersebut. Gisel dan seorang pria berinisial MYD alias Michael Yukinobu de Fretes sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan tudingan pasal pornografi. (wsa)
