21 April 2025 - 10:50 10:50
Search

Pemerintah Gandeng Jepang Dalam Pemindahan Ibu Kota Negara

Jakarta, WartaPenaNews – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Jepang menandatangani perpanjangan kesepakatan kerja sama Memorandum of Cooperation (MoC) on Infrastructure Development Cooperation yang berakhir pada 29 Desember 2019.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Menteri Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Akaba Kazuyoshi di Gedung Kementerian PUPR dalam siaran persnya, Kamis (26/12/2019).

Pertemuan Menteri Basuki dengan Menteri Akaba membahas beberapa hal, di antaranya water disaster management, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, jalan akses Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Padang-Payakumbuh-Pekanbaru, dan partisipasi Jepang dalam pemindahan Ibu Kota Negara.

“Kerja sama yang kita kembangkan ini sesungguhnya merupakan penghubung antara rakyat Jepang dan rakyat Indonesia, sehingga meningkatkan kerja sama, friendship, people to people relationship dengan moto kerja bersama dan maju bersama,” kata Menteri Basuki.

Pembahasan selanjutnya mengenai jalan akses Pelabuhan Patimban. Progres pembangunan jalan akses sepanjang 8 kilometer yang terletak di samping pelabuhan ini telah mencapai 55,8% per November 2019. “Akan kami selesaikan pada April 2020 karena pada Mei – Juni 2020 Pelabuhan Patimban akan beroperasi,” ujar Menteri Basuki.

Menteri Akaba mengatakan pihaknya sangat berharap agar jalan akses tersebut dapat selesai tepat waktu karena banyak perusahaan Jepang tertarik untuk memanfaatkan Pelabuhan Patimban sebagai kegiatan ekspor-impor produk.

Menteri Akaba juga menyampaikan rencana pembangunan proyek terowongan di Tol Payakumbuh – Pekanbaru akan menggunakan teknologi dari Jepang. Dimana saat ini JICA tengah melakukan Feasibility Study (FS)-nya.

Direncanakan terdapat lima terowongan dengan total panjang 8,95 kilometer yang menembus pegunungan Bukit Barisan. Berkaitan hal tersebut, Menteri Basuki meminta agar pihak JICA mempercepat studi yang dilakukan. “Kalau Jepang yang melakukan studi memang memakan waktu lebih lama karena detail, tapi kalau studi bisa dipercepat sangat baik,” kata Menteri Basuki. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait