WartaPenaNews, Jakarta – Di tengah pandemi COVID-19 yang masih menggila, kebutuhan hand sanitizer meningkat pesat. Tapi ternyata, rata-rata orang tidak tahu berapa lama cairan itu bertahan di telapak tangan, setelah digunakan.
Ternyata, menurut beberapa penelitian, daya tahannya tidak terlalu lama. Fakta ini sangat mengejutkan. Seorang pakar mengatakan, hand sanitizer hanya mampu bertahan selam dua menit setelah digunakan.
“Pembersih alkohol hanya bertahan satu atau dua menit dan harus digunakan kembali ketika kontaminasi ulang terjadi,” kata Philip Tierno Jr., PhD, direktur mikrobiologi klinis dan imunologi di NYU Langone Medical Center kepada New York Daily News, seperti dikutip dari Reader’s Digest Kanada.
Kabar itu jadi lebih mengkhawatirkan karena ternyata lebih dari separuh orang Amerika percaya bahwa disinfektan bertahan hingga 30 kali lebih lama dari itu, menurut survei dari Healthpoint, yang menjual pembersih yang diklaim berfungsi hingga enam jam.
“Pembersih tangan lebih baik daripada tidak sama sekali jika Anda akan menjabat tangan seseorang atau jika Anda berada di jalan tanpa wastafel atau handuk kertas, tetapi hal terbaik untuk membasmi kuman penyakit yang dapat Anda lakukan adalah mencuci dengan sabun dan air,†kata Dr. Len Horovitz, dokter dan internis di Lenox Hill Hospital.
Namun, ini bukannya tanpa manfaat. Satu studi tahun 2010 menemukan bahwa pekerja kantoran yang menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol setidaknya lima kali setiap hari memiliki kemungkinan dua pertiga lebih kecil untuk jatuh sakit dibandingkan mereka yang hanya mencuci tangan seperti biasa.
Namun, pada tahun 2016, Food and Drug Administration mengangkat masalah keamanan seputar pembersih tangan, dan meminta lebih banyak bukti ilmiah untuk membuktikan bahwa keduanya aman dan efektif. Pemerintah mengatakan mereka juga berencana untuk menyelidiki apakah pembersih mungkin berbahaya bagi wanita hamil dan anak-anak. (mus)
