WartaPenaNews, Jakarta – Usai Perayaan Malam Pergantian Tahun Baru, warga Jakarta, Bekasi dan Tangerang di landa musibah banjir. Hujan yang turun dari sore, malam hingga pagi hari 1 Januari 2020 telah merendam rumah, perumahan, jalan, serta fasilitas publik lainnya.
Salah satunya Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma – Jak – tim yang ditutup sementara waktu karena banjir. Air merendam akses jalan menuju ke bandara, serta merendam landasan pesawat setinggi 30 cm.
Kadispen AU, Marsekal Pertama Fajar Adiyanto melalui keterangan resminya menyampaikan, “bahwa pada hari Rabu, tanggal 1 Januari 2019, mulai pukul 06.00 pagi penerbangan dari dan ke Halim Perdanakusuma ditunda untuk sementara. Namun, belum bisa dipastikan sampai kapan penundaan ini diberlakukan, mengingat selama tiga hari ke depan hujan dengan intensitas lebat akan mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk penerbangan dari Bandara udara lain, yang akan mendarat di Halim Perdana Kusuma dialihkan sementara ke Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng, Jak – bar.”
Para penumpang dengan penerbangan pagi, sebagian besar tidak diberi tahu dan mengetahui penundaan penerbangan, dari pantauan, mereka tetap diperbolehkan masuk ke area tunggu bandara. Menurut Kadispen AU, wewenang untuk pemberitahuan resmi bukan berasal dari otoritas bandara, namun dari maskapai yang beroperasional di sini. Jadi, penumpang bisa langsung menanyakan kelanjutan dari proses penundaan penerbangan ke maskapai masing – masing.”
Selain bandar Halim Perdanakusuma, rumah dan perumahan di seputaran Halim terdampak cukup parah. Banjir setinggi 1 hingga 1,5 meter dengan arus yang cukup deras menjadi tantangan petugas penyelamat dari TNI untuk melakukan evakuasi masyarakat. Hingga saat ini, upaya evakuasi masih terus dilakukan oleh team SAR .
Presiden Jokowi yang saat ini berada di Gedung Agung Yogyakarta, memerintahkan pemerintah propinsi, BNPB dan SAR untuk mengutamakan proses evakuasi warga dan antisipasi dini korban jiwa.
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, dan jajarannya telah siaga menghadapi banjir malam sebelumnya. Saat ini Anies tengah memantau sejumlah pintu air dan wilayah yang terdampak banjir.
Anies mewajibkan seluruh pegawai Pemprop untuk turun dan bersiaga membantu di sejumlah kelurahan, dengan berkoordinasi dengan Lurah setempat. Sejumlah perkantoran dan sekolah harus disiagakan untuk tempat pengungsian. “Pastikan masyarakat terdampak banjir dapat dievakuasi dengan baik, lakukan persiapan pula dengan beragam prasarana untuk korban, diantaranya tempat pengungsian, dapur umum, kesehatan, fasilitas mck yang layak. Lebih care dan peduli kepada seluruh korban terutama anak – anak dan perempuan, “kata Anies.
Pada saat banjir, ada warga yang berdomisili di daerah Serdang Kemayoran, Arfiqo Aif Ardana (16 th) meninggal tersengat listrik, namun belum bisa dipastikan apakah tersengat listrik dari musibah banjir atau bukan. (bud)