WartaPenaNews, Jakarta – Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA) Syahroni menilai cover Majalah Tempo edisi 16-23 September 2019 yang bergambar Presiden Joko Widodo dengan siluet tokoh Pinokio bisa diartikan sebuah simbol kemarahan rakyat terhadap Presiden yang menyetujui revisi UU KPK. Pasalnya, selama ini kritik yang santun dan beradab tak pernah ditanggapi oleh pemerintah.
“Bukan hanya sekedar kritikan tetapi lebih tepatnya sebuah kemarahan. Karena kritik yg santun dan beradab tidak pernah ditanggapi pemerintah. Akhirnya menggunakan cara-cara yang agak “nakal”,” kata Syahroni ketika dimintai komentar oleh WartaPenaNews.com, Senin (16/9/2019).
Menurutnya, gambar siluet atau bayangan Pinokio, tokoh kartun jika setiap kali berbohong hidungnya bertambah panjang, tidak mengandung unsur penghinaan terhadap kepala negara. Syahroni bilang, Tempo pintar dalam membuat cover yang dibuat berbeda antara gambar yabg satu dengan gambar lainnya
“Foto pak Jokowi dibuat normal. Tapi bayangan hitam dibuat berhidung panjang. Ini dua gambar yg berbeda,” terang Syahroni.
Cover bergambar Pinokio itu juga bisa mencerminkan hubungan Tempo dengan Jokowi yang selama ini terjalin “mesra” terganggu oleh munculnya polemik KPK. Menurut Syahroni, ibarat orang sedang pacaran, Tempo saat ini sedang marah ke pacarnya lantaran dianggap tidak menepati janji-janjinya.
“Tempo selama ini kan jadi “pendukung” Jokowi. Banyak sampul Tempo yang mendandani bahwa Jokowi itu pemimpin hebat yang merakyat. Tapi saat ini Tempo sedang marah ke pacarnya lantaran dianggap tidak menepati janji-janjinya,” terang Syahroni.
Tak hanya Tempo, Harian Indopos pada edisi 16 September 2019 juga menurunkan berita berjudul “Stop Revisi UU KPK” di halaman depannya. Pada foto utamanya terlihat seorang pria berhidung Pinokio tengah berdiri sambil memegang sebuah topeng. Wajah pria tersebut terkena bayangan hitam dan sekilas mirip wajah Jokowi. (rob)