Permata Bankir Cilik Tanamkan Gaya Didik yang Ramah Digital
Tangsel, WartaPenaNews.com – Permata Bank kembali dengan Permata Bankir Cilik ramah digital. Program edukasi literasi bagi siswa/i usia sekolah dasar (SD) mengajarkan pentingnya menabung sejak dini. Pada program ini anak-anak diajarkan dasar-dasar keuangan dan perbankan, termasuk diantaranya mengajak siswa penyandang disabilitas untuk terlibat dalam gelaran acara ke-5 di tahun ini.
Acara ini melibatkan 128 siswa dari 8 sekolah. Jika di tahun sebelumnya Permata Bankir Cilik hanya melibatkan siswa dari Jakarta dan Tangerang, kali ini Bandung turut serta mengirimkan perwakilannya. Melalui program yang berlangsung selama tiga bulan, yaitu mulai Oktober hingga Desember 2019 ini, peserta bisa mengembangkan karakterjiwa kepimimpinan, kreativitas, serta kepercayaan diri.
“Selama tiga bulan, program Permata Bankir Cilik 2019 menawarkan kurikulum pembelajaran yang menarik, fokus pada pengalaman anak dan tentunya ramah digital. Diawali dengan proses seleksi dan literasi, dilanjutkan dengan membuat jurnal keuangan selama 30 hari serta simulasi pengelolaan uang,” ujar Dhien Tjahajani, Direktur Legal & Compliance PermataBank dalam siaran persnya, Selasa (26/11/2019).
Dia berharap peserta Permata Bankir Cilik bisa memperoleh literasi digital yang sejalan dengan misi perusahaan untuk menanamkan kecintaan anak-anak terhadap minat baca lewat teknologi.
Kolaborasi lainnya dalam program ini diimplementasikan melalui kegiatan “PermataBankir Cilik Belanja Bareng Giant†yang dilaksanakan di Giant Ekstra CBD Bintaro pada Selasa (19/11) laiu. Melalui acara ini, Permata Bank dan Giant mengajarkan berbelanja bijak sejak dini kepada anak-anak, seperti membawa Kantong belanja sendiri sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik, cek KLIK (Kemasan, Label, Izin, Kedaluwarsa), serta mempraktekkan langsung belajar menghitung.
“Belanja untuk anak usia dini juga dapat menjadi proses belajar yang menyenangkan. Mulai dari mengajari mereka cara memilih produk yang benar dengan melihat kemasan, izin, tanggal kedaluwarsa, menghitung jumlah produk yang dibelanjakan, hingga menggunakan uang yang dimiliki untuk produk yang dibutuhkan,†ujar Hadrianus Wahyu Trikusumo, Direktur PT Hero Supermarket Tbk. (rob)