wartapenanews.com – Sebuah saluran pipa gas yang menghubungkan pasokan gas Lithuania ke Latvia, Amber Grid, meledak pada Jumat (13/1). Kobaran api membumbung sedikitnya hingga 50 meter ke udara, namun tidak ada bukti serangan yang ditemukan secara langsung.
Menurut video yang dirilis oleh media Belarusia, NEXTA, lokasi kobaran api ditemukan di Kota Panevėžys, Lithuania bagian utara.
Kobaran api pun dapat dilihat setidaknya pada jarak 17 km. Kepala Administrasi Publik di Kota Panevėžys, Povilas Balciunas, menuturkan api awalnya menyala seperti obor gas yang besar, sebelum mereda.
Akibat dari insiden itu, pasokan gas ke kedua negara Baltik itu terhambat lantaran salah satu dari dua saluran pipa paralel yang mengalirkan gas dari Lithuania ke Latvia telah rusak.
Kepala Eksekutif Amber Grid, Nemunas Biknius, mengatakan pihaknya berencana untuk memulihkan saluran yang terhambat dengan menggunakan pasokan yang tidak terdampak.
“Kami berencana untuk memulihkan pasokan gas dalam beberapa jam, dalam jumlah yang sebanding. Kami berencana bahwa klien tidak akan merasakan dampak dari peristiwa ini,” jelas Biknius, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Baltic News Service (BNS) melaporkan hingga saat ini tidak ada cedera atau korban jiwa yang dilaporkan. Hal ini pun dibenarkan oleh Biknius, seraya menambahkan bahwa penyebab ledakan sampai sekarang masih ditelusuri.
“Menurut penilaian awal, kami tidak melihat adanya penyebab yang berbahaya, tetapi penyelidikan akan mencakup semua opsi yang mungkin,” tuturnya.
Lithuania — layaknya negara tetangganya yang saat ini sedang berperang — Ukraina, berbatasan dengan Rusia secara langsung dan terletak di Laut Baltik, di mana saluran pipa gas Nord Stream yang dipasok Rusia ke Jerman sempat meledak pada September tahun lalu. (mus)