WartaPenaNews, Jakarta -Â Duel hebat akan tersaji tengah minggu ini, karena akan ada bentrokan dua penguasa Eropa, yaitu Liverpool versus Chelsea pada Kamis (15/08/19) dini hari WIB dalam judul Piala Super Eropa 2019 di Stadion BJK Vodafone Park, Istanbul, Turki.
Liverpool merupakan juara Liga Champions musim 2018/19 lalu, setelah mengalahkan Tottenham Hotspur di final dengan skor 2-0 di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid pada 01 Juni 2019 lalu.
Sedangkan Chelsea, merupakan juara kelas keduanya, Liga Europa setelah menang atas Arsenal dengan skor 4-1 di final yang berjalan di Stadion Olimpiade, Bsaya, Azerbaijan pada 29 Mei 2019 kemarin.
Tetapi mendekati laga itu, Liverpool didera nasib jelek. Satu diantara penjaga gawang andalannya, Alisson Becker diyakinkan mangkir karena luka dan harus menepi dalam beberapa minggu ke depan.
Bintang asal Brasil itu mengalami masalah pada betisnya, saat menguatkan Liverpool menantang Norwich City di laga perdana Liga Primer Inggris, Sabtu (10/08/19) lalu di Stadion Anfield.
Alisson ditarik keluar di menit ke-39 sebelum diganti oleh penjaga gawang kedua, Adrian San Miguel. Walau kehilangan kiper utamanya, The Reds tetap tampil trengginas dan memenangi laga dengan skor 4-1.
Tampilan Adrian selama 51 menit di laga kiprah yang tidak diduga-duga itu juga mendapatkan banyak pujian, dari para punggawa Liverpool.
“Dia tampil benar-benar bagus menantang Norwich, dimana mungkin pada awalnya dia tidak kepikiran akan tampil. Semua anggota scuad ini (Liverpool) tak ada yang menyangsikan kekuatannya, kami semua yakin padanya dan pengalamannya,” kata bek Liverpool, Virgil van Dijk usai laga seperti dilansir dari ESPN.
Adrian sendiri merupakan punggawa baru dibawah mistar gawang Liverpool, setelah diambil pada musim panas lalu dari West Ham dengan status bebas transfer atau gratis.
Pemain berumur 32 tahun itu diplot sebagai alternatif Simon Mignolet yang dilepaskan ke Klub Brugge. Walau sadar dirinya akan jadi cadangan mati Alisson, ketetapan Adrian berlabuh di Liverpool tidak disesalinya.
“saya benar-benar ambisius. Hadir kesini untuk memenangi semuanya, berupaya menekan Ali (Alisson) sejak menit pertama dan membuat kami lebih baik,” kata Adrian di situs sah klub.
“Jelas saya inginkan gelar. saya hadir kesini untuk berkompetisi di semua persaingan. Kami punyai banyak laga bersaing ke depan, kami akan berkompetisi untuk itu dan berupaya mendapatkannya,” katanya.
Sekarang, dengan kondisi cederanya Alisson Becker, Adrian berpeluang tampil lebih lama dan merampas hati Klopp untuk sering-sering dimainkan. Peluang itu dimulai dari arena Piala Super Eropa.
Tetapi, apa tepat memercayakan Adrian sebagai penjaga gawang utama? Tersebut penjelasan plus minus sang pemain:
Plus
Mengambil Adrian San Miguel merupakan pilihan tepat buat Liverpool sebagai penjaga gawang cadangan. Karena, dirinya memiliki kualitas yang tidak buruk-buruk sangat. Hal tersebut sudah dia tunjukkan saat menguatkan West Ham United.
Enam musim menguatkan The Hammers, dia sudah bermain sekitar 150 laga di semua persaingan dan mencatat 43 cleansheet dan sudah kecolongan 215 gol.
“Potensi terbesar Adrian ialah kekuatannya hentikan tembakan musuh. Dia melsayakan beberapa pengamanan mengagumkan selama di West Ham dan benar-benar menghibur melihatnya dibawah mistar gawang,” kata salah seorang fan West Ham, Serta Lawless pada This Is Anfield.
Apa yang dikatakan Serta Lawless bukan tanpa alasan. Karena, Adrian merupakan satu diantara penjaga gawang dengan keseluruhan pengamanan lumayan banyak di Liga Primer Inggris, bahkan datanya mengalahkan penjaga gawang Real Madrid saat ini, Thibaut Courtois dan legenda Manchester United, Edwin van Der Sar.
Dalam periode musim 2013-2017 bela West Ham, dia sudah melsayakan 438 saves berdasar data dari laman sah Premier League.
Unggul dari Courtois yang mencatat 285 saves di periode 2014-2018 bersama Chelsea, dan Van Der Sar yang mencatat 359 saves bersama Man United di periode 2005/2011.
Tidak hanya karena reflek spesial yang dipunyainya, Adrian tidak akan memerlukan waktu lama untuk beradaptasi karena dia sudah lama berkarier di Inggris.
“Dia sudah melalui banyak hal di Liga Premier Inggris. Bila memang jadi starter untuk beberapa laga ke depan, saya meyakini dia akan baik-baik saja bila melsayakan hal yang biasa dia kerjakan,” sebut van Dijk.
Minus
Sayangnya, Adrian San Miguel bukan figur yang sempurna. Dia memiliki kekurangan yang cukup fatal yakni sering salah penghitungan dan asal-asalan dalam mengabil ketetapan sebagai seorang penjaga gawang.
Beberapa blunder yang seringkali dilsayakannya selama di West Ham ialah, menepis bola dengan satu tangan, padahal kondisinya benar-benar memungkinkan untuk diamankan, dan asal-asalan memutuskan meninggalkan gawang untuk berduel tutup ruang tembak musuh.
Karena itu tak bingung jika statistik gawang Adrian semakin banyak kebobolannya daripada cleansheet, termasuk kegagalan jaga keperawanan gawangnya di laga kiprah bersama Liverpool menantang Norwich City di minggu perdana Liga Primer Inggris.
Diluar itu, Adrian tidak pintar jadi pahlawan dalam sesi beradu penalti, yang mungkin saja itu dapat terjadi di Piala Super Eropa menantang Chelsea kelak.
Sepanjang berkarier di Liga Primer Inggris bersama West Ham, Adrian baru dapat melsayakan pengamanan dari tendangan penalti sekitar lima kali.
Jauh lebih bagus dari Simon Mignolet yang dilepaskan oleh Liverpool, dengan catatan pengamanan penalti sekitar 8 kali selama berkarier di Liga Primer Inggris bersama Sunderland dan Liverpool. (mus)
Â
