28 April 2024 - 04:53 4:53

Polisi Dalami Penyebab Kematian Mustopa

wartapenanews.com – Penyebab kematian Mustopa (60) pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (2/5/2023) masih menjadi misteri. Pihak kepolisian mengaku masih terus melakukan pemeriksaan secara ilmiah untuk menguaknya.

Selain mengautopsi jenazah Mustopa, polisi juga menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk melakukan autopsi psikologi terhadap warga yang beralamat KTP di Lampung itu.

“Terkait dengan hal lain, Apsifor pun sudah kolaborasi interprofesi. Sudah kita kirimkan ke Polda Lampung untuk melakukan autopsi psikologi dari korban,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (3/5/2023).

Trunoyudo menyebut proses yang dilakukan memerlukan waktu. Ia mengatakan hasil penyelidikan akan disampaikan nantinya. “Namun dalam beberapa SOP membutuhkan waktu, semua sudah kita sampaikan awal sama Dirkrimum. Sementara ini yang sudah kita dapatkan sudah kita sampaikan, tentu hasilnya akan kami sampaikan secara komprehensif bila sudah ada hasilnya dan kemudian menuju analisis,” tutur Trunoyudo.

Autopsi dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebelum di autopsi, pemeriksaan awal menyatakan tidak ditemukan luka di tubuh Mustopa. “Tapi wujud luar itu wujudnya bagus, artinya tanpa kekerasan yang menimbulkan perlukaan di luar,” kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

Hariyanto mengatakan selanjutnya akan dilakukan autopsi terhadap Mustopa untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya usai menembak kantor MUI siang tadi. “Dan baru saja saya cek permintaan sudah ada dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan visum et repertum,” ujarnya.

Diketahui, Mustopa melakukan penembakan di Kantor MUI, Jakarta Pusat Selasa (2/5/2023) siang, sekitar pukul 10:30 WIB. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin memastikan Mustopa juga telah tewas di lokasi kejadian. “Betul (terjadi penembakan), pelaku sudah meninggal,” ujar Komarudin saat dihubungi wartawan, Selasa (2/5/2023).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Karyoto mengatakan Mustopa masih hidup saat ditangkap polisi. Mustopa justru meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan di Puskemas Menteng, Jakarta Pusat. Ia mengatakan, pelaku mencoba kabur usai melakukan aksi penembakan. Namun, petugas keamanan kantor MUI mengejar dan berhasil mengamankan pelaku. Usai diamankan petugas, pelaku sempat pingsan di tempat kejadian perkara.

“Pada saat proses diamankan beberapa saat tersangka ini pingsan dibawa ke Polsek kemudian dibawa ke Puskesmas Menteng dan pada saat diperiksa oleh dokter yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia,” ujar Karyoto di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Lebih lanjut, Karyoto mengungkapkan pihaknya belum dapat memastikan penyebab pelaku meninggal. Saat ini, polisi tengah mendalami apakah pelaku memiliki penyakit tertentu atau tidak. “Kita selidiki apakah yang bersangkutan punya penyakit dan lain-lain kami belum bisa simpulkan,” imbuhnya. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03