WartaPenaNews, Jakarta – Kepolisian Berlin kian kerap berurusan dengan “taksi kokain” ialah mobil yang akan membawa kokain ke tempat mana lantas di sekitar kota hanya cukup pemesanan melalui telephone atau SMS.
Stasiun tayangan publik RBB yang berpusat di Berlin pada Selasa (22/10/2019), dalam periode waktu di antara Mei dan Oktober tahun ini saja polisi harus memeriksa 35 perkara baru.
Konsumen dapat membeli “taksi kokain” hanya cukup melakukan panggilan telephone atau berkirim teks SMS dengan alamat pribadi mereka. Nomor telephone yang dihubungi terhubung ke sebuah layanan panggilan tidak sah. Dalam saat 15 menit, sebuah kendaraan pribadi akan datang di tempat yang dipastikan untuk menyuplai barang yang disuruh. Serah terima barang dan transaksinya biasanya terjadi di kendaraan.
Yang menimbulkan kematian narkoba kedua paling tinggi
Kokain telah mainkan andil yang makin besar di medan narkoba Berlin selama dua sampai tiga tahun terakhir, kata polisi. Kokain saat ini jadi yang menimbulkan kedua paling tinggi perkara kematian terkait narkoba di kota Berlin setelah heroin.
Berdasar catatan statistik polisi, 35 orang meninggal setelah mengkonsumsi kokain di Berlin pada 2018. Sampai Juli 2019, polisi telah mencatat 25 perkara kematian kokain.
Faksi berkuasa mengatakan, selama beberapa bulan terakhir mereka kelabakan dan harus berjuang keras untuk menaikkan penyelidikan beberapa kasus penyimpangan kokain.
“Waktu ini kami memiliki beban berat di departemen kami dengan penyelidikan layanan pengiriman kokain ini, yang menyibukkan semua departemen kepolisian. Perihal ini tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Olaf Schremm, kepala departemen penyelidikan kejahatan narkoba Berlin, terhadap program rbb24.
Bulan Mei lalu, polisi tangkap dua pria di Berlin karena berkirim kokain dengan mobil. Pada sebuah kendaraan yang diperiksa, polisi menemukan sekitar satu kilogram kokain sejumlah 40.000 euro bersama dengan dua senjata api palsu. (mus)