WartaPenaNews, Jakarta – Usulan menyediakan sentra vaksinasi mini di pusat pembangunan atau mal mendapat dukungan dari anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto.
Menurut Wahyu, sentra vaksinasi di mal dapat menjadi solusi di tengah adanya persyaratan pengunjung pusat harus sudah divaksin minimal dosis pertama.
“Ini terobosan yang bagus, sangat baik. Seperti yang pernah saya katakan, semakin banyak sentra vaksinasi di Jakarta, semakin baik,” kata Wahyu saat dihubungi, Rabu (11/8).
Wahyu menilai, dengan dibukanya pusat pembangunan dan adanya terobosan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta untuk mendorong pengelola menyediakan sentra vaksinasi mini sudah tepat.
“Ini kan untuk mendorong percepatan herd immunity . Kita ingin komunitas di pusat kota dan para pengunjung juga lebih terlindungi dari paparan Covid-19,” ujar politikus Partai Gerindra ini, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta .
Wahyu juga berharap Dinas PPKUM bisa menjembatani atau mencari solusi untuk kolaborasi penyediaan tenaga kesehatan dan keperluan operasional. Pasalnya, tidak semua pusat pengembangan punya kemampuan yang cukup di saat pandemi saat ini.
“Saya berharap bisa ada kolaborasi juga dengan IDI atau pemangku kepentingan lain agar sentra vaksinasi mini ini dapat berjalan dengan baik,” ucap Wahyu.
Wahyu menambahkan, persyaratan program jauh lebih memudahkan dan menjadi langkah maju dibandingkan harus tes swab terlebih dahulu sebelum masuk mal.
Sementara itu, Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Andri Yansyah menambahkan, saat ini 39 dari 85 mal di bawah Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) sudah berkolaborasi untuk menyediakan sentra vaksinasi.
“Kami mendorong adanya gotong-royong agar mal besar yang membuka sentra vaksinasi bisa berbagi dengan pusat pembangunan lain, berbagi nakes agar ada pemerataan,” kata Andri.
Andri mencontohkan di Mal Kota Kasablanka ada sekitar 10 tim. Hal ini tentu sangat mungkin diperbantukan di pusat pembangunan lain yang belum ada sentra vaksinasi.
“Jadi tidak melarang ke mal jika belum divaksin, tapi kita juga bersama-sama memberikan solusi. Kita ingin masyarakat sehat dan ekonomi bangkit,” demikian Andri.
Menyusul penambahan PPKM Level 4, pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan secara bertahap untuk mal atau pusat pembangunan hingga 16 Agustus 2021.
Para pengunjung wajib menunjukkan sertifikat vaksin, vaksinasi minimal dosis.
Khusus anak di bawah usia 12 tahun dan lansia di atas 70 tahun masih belum boleh beraktivitas di pusat perpusatakaan. (rob)